Jika dilihat dari segi usia yang masih tergolong labil, siswa memutuskan masuk SMK hanya karena ikut-ikutan.
Maria Anityasari Dosen Teknik Industri ITS Bidang Sustainable Development mengatakan, ikut-ikutan juga termasuk dalam hal memilih jurusan.
“Mereka masih tergolong labil sehingga masih mencari jati diri dan belum menemukan passionnya,” kata Maria pada Radio Suara Surabaya.
Ditemukan juga saat mulai masuk SMK, kondisi siswa malah makin buruk. Sejak awal seharusnya diberi gambaran secara perlahan-lahan seperti apa masuk SMK dan tuntutan dunia kerja nanti seperti apa.
“Memang tidak semua dari mereka salah dalam memilih jurusan,” ujar dia.
Kenyataannya, lanjut dia, banyak juga yang tidak dapat passion saat sekolah apalagi saat bekerja. Termasuk tentang apa yang harus dihadapi nantinya.
Maria menjelaskan, ada beberapa kiat agar siswa tidak salah jurusan diantaranya kenali bakat anak, apa yang dibutuhkan oleh pasar, landscape bekerja di masa depan sangat berbeda dengan sekarang dan mampu membaca job in the future. (dwi/rst)