Empat orang komplotan begal berhasil ditangkap anggota Reskrim Unit Jatanum Polrestabes Surabaya. Keempatnya ditembak kakinya karena berusaha melarikan diri dan melawan anggota yang akan menangkapnya.
Pemimpin komplotan begal tersebut, RFN (17) merupakan pemuda lulusan Sekolah Dasar. Sedangkan anggota komplotannya, yaitu Yoyo (19), Fitra (22), Abdi (54), ketiganya warga Kedurus dan Kuncoro (19), warga Joyoboyo.
“Kita tidak bisa menghadirkan RFN, karena masih dibawah umur dan sudah kita serahkan ke Bapas (Balai Pemasyarakatan). Tapi, komplotannya ini kita tembak kakinya,” kata Kompol Manang Soebeti Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Senin (14/9/2015).
Dia menjelaskan, meski tidak bisa dihadirkan, tapi RFN mempunyai peran penting dalam melakukan aksi begal di Kota Surabaya sebagai pemimpin dari komplotan curanmor (pencurian kendaraan bermotor).
Lokasi yang pernah jadi tempat perampasan motor adalah kawasan Manukan, Wiyung, Ketintang, Lidah, Darmo Permai Selatan, HR. Muhammad, dan Mayjen Sungkono. Sasaran motor dari komplotan RFN, adalah kendaraan yang diparkir di luar seperti minimarket dan tempat kos.
“Laporan yang masuk di Polrestabes Surabaya ada 30 TKP, dan pelakunya itu dari komplotan RFN,” ujar dia.
Jika komplotan ini tidak menemukan sasaran, mereka akan merampas motor secara liar yaitu di tengah jalan dengan selalu melukai korbannya jika melawan.
“Hasil kejahatannya itu selalu dijual ke Madura, dengan harga Rp 3 juta per unit. Tapi, itu tergantung jenisnya,” kata Manang Soebeti.
Dari penangkapan RFN dan komplotannya itu, polisi mengamankan kunci T dan dua unit motor hasil kejahatan. (bry/iss/ipg)