Sabtu, 23 November 2024

Setya dan Fadli Siap Dipanggil MK Dewan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Setya Novanto ketua DPR dan Fadli Zon wakil ketua DPR RI menyampaikan klarifikasi saat bertemu dengan Donald Trump bakal calon presiden Amerika Serikat. Foto: Faiz Fajaruddin suarasurabaya.net

Setya Novanto ketua DPR dan Fadli Zon wakil ketua DPR RI menyampaikan klarifikasi saat bertemu dengan Donald Trump bakal calon presiden Amerika Serikat, minggu lalu.

Klarifikasi itu disampaikan dalam konferensi Pers di press room DPR RI. Dalam kesempatan ini, baik Fadli maupun Setnov (Setya Novanto) menyampaikan kegiatan selama menghadiri acara International Parliamentary Union (IPU) sampai pertemuannya dengan Donald Trump.

Terhadap polemik dan dianggap melanggar etika kedewanan saat bertemu Trump, Fadli menegaskan kesiapannya jika dipanggil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.

“Kita hormati proses MKD. Nanti kita bisa sampaikan juga soal pertemuan dengan Trump seperti yang sudah kita klarifikasi disini.” ujar Fadli, Senin (14/9/2015).

Lebih lanjut, Fadli menjelaskan, dalam pertemuannya dengan Trump, sebenarnya DPR juga punya peran diplomasi dan representasi. Ini juga tertuang dalam UU MD3, bahkan sudah diratifikasi dalam IPU.

“Peran diplomasi yang bisa dilakukan DPR itu bisa dalam bentuk Ekonomi, Sosial, maupun Budaya. Jadi DPR tidak hanya punya 3 fungsi saja, seperti Legislasi, Pengawasan, maupun Budgetting (Anggaran).” tegas Fadli.

Isi pembicaraan dengan Trump sendiri, menurut Fadli, hanya seputar investasi, dimana investasi sangat penting untuk perekonomian Indonesia di saat Rupiah sedang menurun.

“Kita tahu, investasi itu sangat dibutuhkan bagi Indonesia sekarang ini. Ekonomi kita sedang turun. Untuk memulihkan. Ya harus ada investasi.” paparnya.

Soal Trump yang melakukan konferensi pers dan mengajak pimpinan DPR, Fadli mengatakan, sebagai orang timur, perlu menjunjung tinggi etika atau kesopanan, sehingga sulit untuk menolaknya. Apalagi, saat ini Trump juga belum resmi jadi calon presiden.

“Donald Trump (DT), saking antusiasnya, kita diajak konpers. Sebagai orang Timur kami punya sopan santun. Setelah selesai kita keluar. Saya juga sempat diwawancara pers disana, dan tidak ada peryataan dukungan dengan DT. Itu bukan kampanye, tapi konferensi pers di gedungnya sendiri,” pungkasnya. (faz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs