Sabtu, 23 November 2024

Tradisi Layang-layang dari Negeri Tetangga

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Layang-layang modern atau biasa disebut layang-layang kantong milik Iu Su Hung warga negara Macau merupakan yang terbesar di Festival Layang-layang Surabaya 2015. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Belum ada data yang pasti kapan layang-layang diciptakan. Tapi layang-layang telah menjadi tradisi masyarakat di berbagai negara dan di Indonesia selama berabad-abad.

Haji Abdul Halim salah satu peserta Festival layang-layang Surabaya 2015 dari Malaysia mengapresiasi tradisi layang-layang di Indonesia masih dilestarikan.

”Festival Layang-layang ini cukup baik. Kita datang dengan tiga tim. Kita bawa Layang-layang besar dan kecil,” katanya kepada suarasurabaya.net Sabtu (12/9/2015).

Sementara Maidin dari Brunei Darussalam menceritakan bahwa tradisi layang-layang di negaranya hampir sama dengan di Indonesia. Dimulai dari layang-layang tradisional.

“Kalau di Indonesia dulu layang-layang pakai daun, di Brunei asal mula dari kertas,” katanya.

Di Brunei, kata dia, Layang-layang biasa disebut Pekikik. Sekarang, mainan ini sudah menjadi hobi dan bentuknya sudah modern.

“Saya bangga bisa hadir di sini. Kami perwakilan Brunei, baru pertama kali ke Surabaya,” katanya.

Dia berharap, peserta dari negara-negara bisa ditambah untuk event tahun depan. Sehingga bisa bertukar pengalaman tentang tradisi layang-layang di negara masing-masing.

Sekadar diketahui, Festival Layang-layang yang digelar Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya dan Persatuan Layang-layang Surabaya ini melibatkan 120 peserta dari 8 provinsi dan 36 club layang-layang.

Festival Layang-layang 2015 di Surabaya ini juga diikuti 20 orang dari 6 negara yakni Malaysia, Swedia, Singapura, Brunei Darussalam, Macau dan Hongkong.(din/ipg)

Teks Foto:
– Nasri dan istrinya warga negara Malaysia tengah bekerjasama saat menaikkan layang-layang miliknya, dalam Festival Layang-layang 2015 di Surabaya.
Foto: Abidin suarasurabaya.net

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs