Sabtu, 23 November 2024

Status KLB Hepatitis Pacitan Belum Dicabut

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Kohar Hari Santoso Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur meninjau lokasi KLB Hepatitis A di Pacitan. Foto: Istimewa

Kohar Hari Santoso Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur mengatakan, sudah tidak ada lagi pasien baru Hepatitis A di Pacitan. Namun, intensitas penanganan tetap dipertahankan.

Tidak hanya itu, karena salah satu penyebab penyebaran virus Hepatitis A disebabkan sulitnya air bersih di daerah terdampak yang mengalami kekeringan, pengiriman air bersih juga terus digencarkan.

Pemprov Jatim terus menyuplai obat-obatan dan bantuan tenaga medis ke sejumlah kecamatan terdampak virus Hepatitis A di daerah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) itu.

Tangki-tangki air bersih juga secara intens dikirimkan ke daerah-daerah sulit air di wilayah terdampak.

“Tim kami masih di sana memantau perkembangan. Mereka juga terus memberikan edukasi tentang kebiasaan hidup bersih, walaupun sudah tidak ada penderita baru,” ujar Kohar Kamis (11/7/2019).

Tim Dinkes Jatim yang terdiri dari beberapa lini, terutama tim pengawasan epidemiologi, menggandeng anggota PKK dan Babinsa setempat terus melakukan edukasi penggunaan air bersih.

“Seperti cara mengolah air dengan benar, dengan merebus air sampai mendidih setidaknya selama lima menit. Juga agar masyarakat buang air dengan cara yang benar dan sehat,” ujar Kohar.

Kementerian Kesehatan baru-baru ini juga sudah menyatakan, tidak ada lagi penderita baru Hepatitis A di Pacitan. Tetapi, sampai sekarang status kejadian luar biasa (KLB) atas penyebaran virus itu belum dicabut.

Kohar menjelaskan, status KLB baru bisa dicabut bila penanganan pasien sudah tuntas. Dia mengatakan, yang berhak mencabut status KLB adalah Bupati Pacitan.

“Dicabut atau tidak itu tergantung upaya kita tuntas atau belum. Kalau sudah tuntas, sampai tahap pasien sudah sembuh, ya, bisa dicabut,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Dinkes Jatim dari laporan terakhir Dinkes Kabupaten Pacitan, jumlah warga tertular virus Hepatitis A sudah mencapai 1.100 orang. Sejumlah penderita masih menjalani perawatan.

“Sampai sekarang kami awasi terus. Sejauh ini tidak ada tambahan pasien. Di rumah sakit tidak nambah, di puskesmas tidak nambah,” katanya.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs