Sabtu, 23 November 2024

Psikolog dan Konselor Dampingi Anak Korban Kebakaran Margorukun

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Para konselor dan psikolog saat memberikan pendampingan kepada anak-anak korban kebakaran di Kampung Ilmu, Surabaya, Kamis (11/7/2019). Foto; Humas Pemkot Surabaya

Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memberikan intervensi bantuan kepada warga korban kebakaran di Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan Surabaya terus dilakukan. Salah satunya dengan memberikan pendampingan kepada korban, terutama anak-anak yang sedang ngungsi di Kampung Ilmu.

Chandra Oratmangun Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya mengatakan, sejak tadi pagi pihaknya ke Kampung Ilmu untuk menurunkan 5 konselor dan psikolog.

Menurut Candra, yang terpenting dari pendampingan tersebut adalah bagaimana mengembalikan keceriaan mereka seperti layaknya anak-anak pada umumnya. Salah satu caranya dengan mengajak ngobrol dan mengajak bermain supaya jiwa anak-anaknya bisa kembali ceria dan gembira.

Candra juga menjelaskan bahwa ada sekitar 15-16 anak yang terkena dampak kebakaran itu. Namun, pada saat bermain tadi pagi, ada anak-anak penjual buku di Kampung Ilmu yang ikut bermain, sehingga mereka membaur dan bermain bersama-sama.

“Karena ini masih hari pertama, maka yang paling penting membuat mereka ketawa dulu dengan bermain. Minimal di hari pertama ini, mereka bisa melupakan sejenak trauma dan kepedihan yang dirasakan kemarin saat kebakaran,” ujarnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (11/7/2019).

Ia juga memastikan bahwa pendampingan itu akan dilakukan selama posko tersebut masih ada di Kampung Ilmu. Makanya, demi mendampingi mereka, tim dari DP5A sudah membagi tim dengan beberapa shift. Shift pertama akan bertugas dari pukul 08.00-14.00 WIB. Selanjutnya, dari pukul 14.00-21.00 WIB.

“Nah, malamnya kami akan siagakan satgas kami di sini, sehingga apabila sewaktu-waktu ada yang stress akan langsung ditangani,” kata dia.

Berdasarkan hasil pemantauannya di hari pertama pendampingan, masih banyak anak-anak yang takut tidak bisa sekolah di sekolahnya yang lama. Namun, dengan berbagai macam intervensi bantuan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, termasuk dengan pemberian tas, sepatu, buku dan baju sekolah, mereka nampaknya punya gairah lagi untuk melanjutkan sekolahnya.

Selain memberikan pendampingan kepada anak-anak korban kebakaran, DP5A juga mendengarkan semua curhat dan cerita dari ibu-ibu dan bapak-bapak yang ada di pengungsian. Bahkan, apabila ada keluhan langsung dikoordinasikan untuk segera dibantu.

Sebelumnya, Rabu (10/7/2019) kemarin, sebuah kebakaran besar terjadi di Jalan Margorukun Gang Lebar, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Karena kebakaran itu terjadi di rumah padat penduduk, akhirnya sejumlah rumah hangus terbakar. Akhirnya, warga korban kebakaran itu ditampung di Kampung Ilmu Jalan Semarang.(tin/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs