Sabtu, 23 November 2024

Negara Diproyeksikan Terima Rp148 Triliun dari 18 Proyek Migas

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Negara diproyeksikan akan menerima pendapatan hingga Rp148 triliun dari 18 rencana pengembangan lapangan yang diajukan perusahaan migas.

Sebanyak 18 pengembangan lapangan tersebut telah disetujui dan direkomendasikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam rentang waktu 1 Januari sampai 2 September 2015.

Total investasi ke-18 pengembangan lapangan tersebut mencapai US$3,652 miliar atau setara Rp51 triliun. “Penerimaan negara diproyeksikan mencapai US$10,552 miliar atau sekitar Rp148 triliun,” kata Elan Biantoro Kepala Humas SKK Migas, seperti dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (7/9/2015).

Pengembangan lapangan yang disetujui itu antara lain, Put on Production (PoP) Sumur Gulamo North-01, Blok Rokan yang dikelola PT. Chevron Pacific Indonesia dengan investasi US$1,2 juta yang akan menambah produksi sebesar 150 barel minyak per hari pada 2015; Plan of Development (PoD) Pertama, Lapangan Parit Minyak, Blok Kisaran dengan operator Pacific Oil & Gas dengan investasi US$53,5 juta yang berproduksi 1.300 barel minyak per hari pada 2016; kemudian Plan of Further Development (PoFD) Lapangan Foxtrot, Blok ONWJ yang dikelola PHE ONWJ dengan investasi US$425,5 juta yang akan berproduksi sebesar 11.000 barel minyak per hari dan 12 juta kaki kubik gas per hari pada 2019; dan revisi PoD Lapangan Tiung Biru-Jambaran, Blok Cepu, dengan operator PT. Pertamina EP Cepu dengan investasi US$2,056 miliar yang berproduksi sebesar 315 juta kubik gas bumi per hari dan 1.300 barel minyak per hari pada 2020.

“Kami berharap dukungan semua pihak agar pengembangan lapangan migas yang direncanakan dapat berjalan sesuai jadwal,” kata Elan.

Dia menambahkan, SKK Migas telah menerima pengajuan revisi PoD Lapangan Abadi, Blok Masela dari INPEX pada pada Rabu (2/9/2015) lalu. Dalam revisi PoD tersebut, INPEX mengajukan fasilitas gas alam cair terapung dengan kapasitas pengolahan hingga 7,5 juta ton per tahun. “Pembahasan dilakukan secara intensif agar rekomendasi persetujuan dapat segera diberikan kepada Menteri ESDM,” kata Elan.(iss)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs