Semakin menyempitnya lahan pertanian di Kota Surabaya memaksa Dinas Pertanian Kota Surabaya untuk mencari alternatif untuk program ketanahan pangan. Salah satunya, dengan terus memberi pelatihan metode tanam hidroponik dan polybag.
Joestamadji Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya mengatakan, untuk merealisasikan program ketahanan pangan di Surabaya, saat ini hanya ada 1400 hektar lahan pertanian yang bisa digunakan.
Dengan lahan yang semakin sempit ini, kami terus memaksimalkan pertanian di Surabaya terus berinovasi untuk ketahanan pangan,” ujar Joestamadji kepada suarasurabaya.net di Balai Kota Minggu (6/9/2015).
Selain memanfaatkan lahan pertanian yang ada, kata Joestamadji, Distan juga berharap warga Surabaya bisa menggunakan metode pertanian urban farming yakni dengan metode tanam hidroponik dan polybag.
“Untuk dua metode tanam itu warga bisa menanam sayuran di rumah. Ini efektif untuk menyangga kebutuhan sayuran warga,” katanya.
Disamping itu, kata Joestamadji, pertanian garam di Surabaya juga masih aktif menggarap 1.300 hektar, yang pada bulan-bulan ini mulai produksi. “Bulan ini bagus di pertanian garam kita,” katanya. (din/dop)