Industri kayu di Kabupaten Lumajang meraup untung di tengah terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Imam Surjadi Kepala Dinas Kehutanan mengatakan, hal ini karena 80 persen produksi industri perkayuan Lumajang berupa barcode, blackboard dan plywood diekspor ke negara Tiongkok, Korea, Jepang, Australia hingga Amerika Serikat.
“Jumlah ekspor setiap tahunnya terus meningkat, menyesuaikan permintaan. Kebutuhan bahan baku yang diolah dalam proses produksi pertahunnya mencapai 1 juta meter,” katanya kepada Sentral FM, Sabtu (5/9/2015).
Sementara itu, untuk menjaga kesinambungan ketersediaan dan menjaga kualitas bahan baku kayu yang dibutuhkan, Dishut Kabupaten Lumajang membuat kebijakan untuk tidak mengirimkan kayu gelondongan untuk industri ke luar daerah.
“Khusus untuk yang berbahan baku kayu glondong sementara tidak kita perbolehkan, karena kebutuhan lokal sangat besar. Jika diberi keleluasaan mengirimkan ke luar daerah, maka akan berpengaruh terhadap produksi industri kayu lokal, terutama yang kecil-kecil,” kata Imam. (her/iss/fik)