Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata pada acara World Expo Milan (WEM) di Italia, 5 hingga 8 September 2015.
Yanuar Bramuda Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi di Banyuwangi, Jumat (4/9/2015) mengatakan bahwa dalam ajang yang difasilitasi Kementerian Pariwisata itu pihaknya mengirim lima anak muda yang menguasai seni budaya daerah itu.
“Mereka akan menampilkan sejumlah seni dan budaya lokal yang dikemas dan ditafsirkan dalam busana-busana yang biasa ditampilkan di Banyuwangi Ethno Carnival (BEC),” katanya seperti dilansir Antara.
Selain itu, tak lupa Tari Gandrung juga ditampilkan dalam ajang bergengsi dunia tersebut. Para duta Banyuwangi itu telah diseleksi sebelumnya, di antaranya harus bisa menari, memiliki wawasan luas tentang seni dan budaya Banyuwangi, serta mampu mempromosikan Banyuwangi ke masyarakat dunia.
Menurut Bramuda para duta Banyuwangi itu telah melakukan persiapan sejak dua pekan sebelum berangkat. Persiapan itu menyangkut latihan gerakan tari maupun kostum yang akan dikenakan dalam acara tersebut.
“Insya Allah mereka sudah siap. Gerakan tari sudah diseragamkan, bahkan kostumnya pun telah direkonstruksi ulang agar tidak terlalu besar dan berat saat dibawa terbang menuju Italia,” tuturnya.
Intan Mey, salah satu duta Banyuwangi, mengatakan sangat senang bisa terpilih dan berangkat ke Italia. Ia telah melakukan persiapan maksimal sebelum berangkat untuk memperkenal kekayaan seni budaya daerahnya.
“Alhamdulillah, dengan talenta menari, saya bisa mewakili Banyuwangi ke luar negeri. Ini pertama kali saya ke Eropa. Semoga bisa mengharumkan nama Banyuwangi dan Indonesia di dunia internasional,” kata gadis yang juga karyawan salah satu rumah sakit di Banyuwangi ini.
Selain tampil dalam event tahunan WEM 2015, lima perwakilan dari Banyuwangi juga akan memeriahkan “Italy National Day” pada 6 September mendatang dalam bentuk karnaval dengan menggunakan kostum BEC dan juga menampilkan tari selamat datang, yaitu Tarian Jejer Gandrung.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah memfasilitasi seni budaya Banyuwangi agar bisa go global. Saat daerah lain menampilkan budaya global ke dalam perhelatan fashion lokal, kami lebih ingin memperkenalkan budaya lokal ke internasional,” kata Bramuda.
Beberapa waktu lalu, seni Barong Osing dan tari Gandrung Banyuwangi tampil dalam gelaran Frankfurt Book Fair di Jerman. WEM sendiri merupakan pameran terbesar dan sangat bergengsi di dunia.
WEM, kata dia, digelar tiap lima tahun sekali. Pameran ini diikuti sekitar 140 negara partisipan dan ditargetkan akan dikunjungi sekitar 64 juta pengunjung dari seluruh dunia.(ant/iss/ipg)