Sabtu, 23 November 2024
Bonek Persebaya 1927

Perjalanan Panjang Membangun Citra

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Bonek Persebaya 1927 menggelar aksi unjukrasa pekan kemarin.(Foto : dok suarasurabaya.net)

Bonek Persebaya 1927 belakangan intensif menggelar aksi mempertahankan eksistensi klub sepakbola Persebaya 1927. Terakhir, demo 3 hari melibatkan ribuan bonek menargetkan grup Mahaka selaku penyelenggara Piala Presiden.

Pelibatan Persebaya United, menurut Bonek Persebaya 1927, bertentangan dengan sejarah Persebaya. Di sisi lain, ada misi yang tidak kalah penting. “Kami ingin membuktikan pada publik, kami bisa bertindak disiplin, tidak rusuh,” kata Andi Pecie Koordinator Bonek Persebaya 1927.

Ditemui suarasurabaya.net di markas Bonek Persebaya 1927 Jl. Karang Gayam, Andi Pecie menyampaikan sejumlah evaluasi aksi unjukrasa 3 hari, mulai 28 sampai 30 Agustus 2015 lalu.

Unjukrasa itu, kata Andi, dirancang agar seminim mungkin menimbulkan gangguan pada masyarakat. Panitia juga berupaya keras agar ribuan massa bisa disiplin, tidak melakukan pengrusakan, bentrok, dan arogan pada publik.

“Hasil evaluasi, kami mencatat tidak ada insiden-insiden besar,” kata dia.

Upaya membentuk citra yang baru, kata Andi memang tidak mudah. Dia sadar publik sudah kadung menilai bonek buruk. “Kami berupaya dengan cara kami,” kata Andi. Diantara yang cukup intens dilakukan tapi tidak mendapatkan publikasi di media utama adalah gerakan lingkungan, seperti mencopoti paku di pepohonan dan sambang panti asuhan.

“Pokoknya bukan pencitraan yang palsu-palsu,” ujarnya. Pada setiap kali pengumpulan massa dan komunikasi lewat media sosial, para tokoh-tokoh bonek Persebaya 1927 mengingatkan bahwa perilaku buruk bonek akan menjadi bumerang buat bonek sendiri.

Dalam proses membangun citra baru bonek ini, Andi juga menegaskan sikap fair mereka. “Kalau rusuh dan bikin salah, ya salahkan. Kami di internal bonek juga akan memperbaiki,” ujarnya.(edy)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs