Sabtu, 23 November 2024

Tempe Tahu Dibuat Higienis Hadapi MEA

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Produk tempe dan tahu akan dibuat lebih higienis dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan mesin dan teknologi yang mumpuni.

“Kalau biasanya tempe dan tahu dibuat dengan drum bekas dan tangan para perajin, kami minta Kementerian Perindustrian memfasilitasi mesin agar pembuatannya bisa lebih higienis,” kata Aib Syarifuddin Ketua Gabungan Koperasi Perajin Kedelai Indonesia (Gakoptindo) di Jakarta, Senin (31/8/2015) seperti dilansir Antara.

Aib mengatakan, beberapa alat yang dibutuhkan adalah drum yang terbuat dari stainless dan mesinnya yang harganya sekitar Rp150 juta-Rp200 juta untuk satu pabrik yang mengolah dua hingga tiga ton keledai per hari.

Sementara itu, Euis Saedah Dirjen Industri Kecil Menengah Kemenperin mengatakan akan mendukung rencana tersebut dengan memberikan satu set mesin pembuat tempe dan tahu.

“Intinya mau buat tempe yang higienis, dalam rangka MEA, kita jual, yang baik. Tidak hanya restrukturisasi mesin, tetapi juga kerja sama dengan daerah,” kata Euis.

Dalam hal ini, akan dipilih satu daerah untuk dijadikan sentra modern para perajin tempe dan tahu dan diberi fasilitas serta pembinaan oleh pemerintah.

“Sekarang masih dibahas dulu, jadi belum bisa dipastikan. Nanti alat yang dibantu 2,5 juta satu set. Kami akan design satu daerah wisata, nanti akan dibuat masing masing,” ujar Euis.

Menurut Gakoptindo, kebutuhan kedelai untuk membuat tempe dan tahu nasional mencapai 1,8 juta ton per tahun, di mana 90 persennya masih impor dari Amerika Serikat.

Adapun uang yang beredar untuk salah satu panganan khas Indonesia ini mencapai Rp60 triliun. (ant/dwi/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs