Xiaomi, salah satu smartphone asal Tiongkok yang telah luas digunakan oleh masyarakat Indonesia berencana untuk memperluas bisnisnya ke pasar Afrika, setelah sebelumnya telah merambah pasar India.
Perusahaan asal China itu telah bermitra dengan distributor Afrika, Mobile in Africa Limited, dan akan menjual smartphone di 50 negara bagian di Afrika. Ini sebagaimana ditulis GSM Arena yang dikutip Antara, Minggu (23/8/2015).
Strategi menggandeng distributor lokal ini sebelumnya telah terbukti sukses dalam usaha Xiaomi sebelumnya, seperti Foxconn di Brazil dan Redington di India.
Namun, selain penjualan offline melalui toko fisik, penjualan online juga menjadi fokus dalam strategi ekspansi Xiaomi.
Perluasan bisnis di Afrika itu mencakup jaringan toko online di 14 negara, yang juga akan diatur dan dikelola Mobile in Africa Limited.
Meski terdengar menarik, memasuki pasar di sebagian negara berkembang bukanlah hal yang mudah, diperlukan kehati-hatian, dan harga yang bersaing tentunya.
Google baru-baru ini dilaporkan berhasil memperluas program Android One-nya ke Afrika dengan menjual Infinix Hot 2 seharga 87 dolar AS.
Sementara itu, untuk membuka pasar Afrika, Xiaomi akan menghadirkan dua perangkatnya yakni Redmi 2 dan Mi 4, yang masing-masing dibandrol dengan harga 160 dolar AS dan 320 dolar AS. (ant/den/dwi)