Senin, 13 Januari 2025

70 Tahun Merdeka, Budaya Kekerasan Harus Dibuang Jauh

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Usia Indonesia sudah mencapai tujuh puluh tahun, dan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa besar di muka bumi. Sayang, prestasi itu masih tercoreng dengan masih adanya budaya kekerasan yang memicu radikalisme.

“Indonesia sudah 70 tahun seharusnya bangsa Indonesia membuang jauh-jauh budaya kekerasan apalagi yang menjurus tindakan radikalisme. Itu sama sekali tidak ada baiknya. Dengan usia seperti itu, masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak, demi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengisi kemerdekaan dengan membantu pemerintah menciptakan perdamaian demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,” ujar Prof Ahmad Satori Ismail Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Menurut Ahmad Satori, budaya kekerasan, apalagi radikalisme atau malah
terorisme itu, sama sekali bukan watak bangsa Indonesia. Apalagi bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang santun dan memiliki toleransi yang tinggi.

Hal yang sama diungkapkan Dr. Sahabudin dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah. Menurutnya, budaya kekerasan seharusnya bisa diminimalisasi dengan meningkatkan toleransi.

“Ini menjadi tantangan bangsa Indonesia setelah memasuki usia 70
tahun. Kita semua harus bisa melakukan introspeksi diri dengan bermuhasabah dan menjalin toleransi yang lebih erat lagi,” ungkap Sahabudin.

Yang pasti, kata Sahabudin, semua pihak harus terlibat dalam pencegahan budaya kekerasan dan radikalisme. Apalagi itu tidak bisa diselesaikan hanya melalui pendekatan hukum dan keamanan saja. Terlepas dari simbol agama apapun yang mereka gunakan, kekerasan dan radikalisme merupakan musuh bersama umat beragama.

“Agama adalah sumber kebaikan dan kedamaian. Karena budaya kekerasan,
apalagi terorisme tidak memiliki akar dalam dan semua aksi teror pada dasarnya bukan tindakan keagamaan, terutama bagi agama Islam yang sangat keras dalam mengecam budaya kekerasan dan terorisme. Itu semua ada dalam Al Quran,” ujarnya. (faz/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 13 Januari 2025
33o
Kurs