Sabtu, 23 November 2024

Karnaval Palu Arit di Pamekasan Tak Melanggar Hukum

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Mayjend TNI Sumardi, Panglima Kodam V/Brarijaya memastikan gambar palu arit yang muncul dalam karnaval yang dilakukan pelajar SMP di Pamekasan tidak ada kaitannya dengan isu kebangkitan PKI di Jawa Timur.

“Gambar itu hanyalah sebuah rangkaian teatrikal yang menggambarkan perjuangan yang terjadi di Indonesia,” kata Sumardi, ketika ditemui usai mengikuti upacara detik-detik kemerdekaan di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/8/2015).

Informasi yang diterima telik sandi Kodam menunjukkan, para pelajar tersebut mencoba melakukan aksi teatrikal mulai dari era penjajahan, kemerdekaan hingga pemberontakan G30S PKI.

“Prinsipnya mereka itu melaksanakan karnaval, ceritanya mulai 17 Agustus 45, rentetan peristiwa termasuk di dalamnya pemberontakan PKI, itukan melambangkan tahun 65, itu karena ceritanya itu,” ujarnya.

Meski begitu, Kodam V/Brawijaya tidak akan tinggal diam jika memang ada gerakan yang ingin membangkitkan lagi PKI di Jawa Timur.

Seluruh kepala Kodim se-Jawa Timur juga telah diminta untuk lebih berhati-hati dan meneliti izin karnaval yang berpotensi muncul lambang-lambang yang bertentangan dengan idiologi bangsa.

Di tempat yang sama, Irjen Polisi Anas Yusuf, Kepala Polda Jawa Timur mengatakan, beberapa pihak yang bertanggung jawab terhadap karnaval bergambar palu arit saat ini juga telah dimintai keterangan. “Kita sudah proses, tapi apanya yang dipidana, itu memang skenarionya seperti itu,” kata Anas Yusuf.

Sekadar diketahui, pada hari Sabtu (15/8/2015), peserta karnaval dalam perayaan HUT Kemerdekaan di Pamekasan diwarnai munculnya atribut bergambar palu dan arit berwarna merah, seperti lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tak hanya gambar palu-arit, para peserta karnaval juga membawa poster bergambar tokoh PKI, seperti D.N. Aidit, Letkol Untung, dan Chairul Saleh. (fik/rst)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs