Jemaah haji Indonesia diminta terus waspada karena kejahatan bisa terjadi di mana saja. Jangan mudah percaya kepada orang asing, minta bantuan hanya kepada petugas jika terjadi masalah.
Akhmad Jauhari Kepala Daerah Kerja Madinah, mengatakan, sosialisasi telah dilakukan kepada jemaah soal pengamanan diri. Pasalnya menurut Jauhari, hampir setiap tahun kasus pencurian dan penipuan terhadap jemaah terjadi di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
“Jangan merasa ini di Tanah Suci tidak ada praktik kejahatan. Yang namanya kejahatan itu di manapun ada, termasuk di Nabawi dan Masjidil Haram. Apalagi di tengah kerumunan orang, potensi itu selalu ada,” kata Jauhari seperti dilansir kemenag.go.id.
Jauhari mengimbau jemaah untuk tidak percaya kepada orang yang belum dikenal. Jika menemui masalah, jemaah harus menghubungi petugas haji yang memiliki ciri-ciri khusus.
“Petugas dibekali dengan seragam, baju, rompi, topi, dan ID card. ID card ini harus selalu melekat di petugas,” ujar Jauhari.
“Kalau ada orang yang memakai pakaian seragam tapi tidak pakai atribut perlu diwaspadai,” tambah Jauhari.
Jemaah haji yang mendapati persoalan di Masjid Nabawi tidak perlu panik. Sebab banyak petugas yang ditugaskan secara khusus untuk wilayah atau sektor Masjidilharam. Mereka siap membantu jamaah yang mengalami masalah.
Tidak sulit untuk mengenali petugas haji Indonesia melalui seragam dan atributnya. Mulai dari rompi hitam bertuliskan Petugas Haji Indonesia 2019 di bagian punggung dan bedge merah putih di lengan kanan.
Seragam berikutnya adalah baju putih. Sama seperti rompi, untuk baju juga ada bedge bendera merah-putih di lengan kanan. Kemudian di bagian punggung juga ada tulisan petugas haji Indonesia 2019.
Jemaah juga diimbau selalu melakukan aktivitas di luar hotel bersama rombongannya, jangan sendirian. Pasalnya jika sendirian dan kelihatan bingung karena tidak familiar dengan kondisi Masjid Nabawi, maka potensi menjadi sasaran kejahatan akan semakin besar.
“Sehingga kita mendapatkan laporan jemaah dijambret, ada yang mendapatkan tawaran jasa titip barang berharga, tapi setelah 1-2 jam orang itu sudah tidak ada,” ujar Jauhari.
Jemaah juga jangan membawa uang dalam jumlah banyak ketika keluar hotel. Perhiasan juga sebaiknya ditinggal saja di kamar.
Jika terjadi masalah, kata Jauhari, “jemaah lapor ke sektor, kita akan kaji prosesnya seperti apa dan langkah-langkah pengamanan seperti apa,” lanjut Jauhari.(mch/ipg)