Selain harus terus menerus belajar terkait dengan substansi dakwah, seorang juru dakwah juga wajib menjadi sosok muslim yang berintegritas.
“Dakwah itu senantiasa mengajak perbuatan kebaikan serta menjauhi kemungkaran. Selain harus terus berlajar mengenai substansi dakwah, juru dakwah wajib menjadi sosok muslim yang berintegritas,” ujar Sunarto Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.
Ketika perkembangan masyarakat saat ini terus maju, para juru dakwah wajib memahami berbagai persoalan sosial serta kemasyarakatan yang terjadi dan melingkupi masyarakat.
Kompetensi juru dakwah, dai dan pengajar agama harus terus ditingkatkan. Termasuk belajar tentang bahasa asing, agar kemampuan berdakwahnya tidak hanya dilingkungan masyarakat sendiri tetapi dapat melakukan tugas berdakwah diluar negeri.
“Karena seiring situasi yang terus berkembang ditengah masyarakat, banyak muslim dinegeri-negeri tetangga, seperti Malaysia dan Singapura yang merasa apa yang disampaikan juru dakwah negeri ini lebih disuka,” tambah Sunarto.
Dan oleh karena itu, kompetensi diri pribadi agar menjadi muslim yang berintegritas menjadi bagian penting dalam sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri.
Dengan menjadi juru dakwah yang berintegritas, diharapkan dapat menjalin hubungan dengan banyak pihak termasuk dengan kelompok Islam lainnya untuk dapat bersinergi demi kemajuan bersama.
“Sifat toleransi harus terus dikembangkan. Kalau terjadi perbedaan harus dihargai sebagai bagian terpenting dari upaya bersinergi. Ini penting. Dan itu juga kami wajibkan bagi santri dari luar negeri,” kata Sunarto pada suarasurabaya.net, Sabtu (15/8/2015)
Puluhan santri dari Singapura, Malaysia, Vietnam memang menekuni pelajaran tentang Islam di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri yang merupakan bagian dari LDII Jawa Timur tersebut.(tok)