Pramono Anung Wibowo Sekretaris Kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, memberikan sinyal hari ini, Sabtu (14/7/2019), akan ada pertemuan bersejarah antara tokoh politik yang berkontestasi pada Pilpres 2019.
Lewat akun Twitter-nya, Pramono menyampaikan harapan supaya pertemuan hari ini menjadi bagian dari proses pendewasaan demokrasi di Indonesia.
Politisi PDI Perjuangan itu juga berharap, kalau pertemuan itu terlaksana, bisa berdampak positif pada upaya memajukan, memperkuat, serta mewujudkan keadilan dan kemakmuran di Indonesia.
“Semoga hari ini menjadi hari yang dikenang buat proses demokrasi yang semakin dewasa. Mudah-mudahan, pertemuan yang terjadi membuat bangsa ini menjadi kuat, maju, adil, dan makmur,” cuit Pramono, Sabtu (13/7/2019).
Tapi, Pramono tidak menjelaskan secara detail apakah maksud dari cuitannya itu adalah rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Jokowi.
Sinyal pertemuan antara dua peserta Pilpres 2019 itu juga kemarin malam, Jumat (12/7/2019), sempat diungkapkan Prabowo di hadapan para pendukungnya.
Dalam akun media sosial Instagram milik Titiek Soeharto Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Prabowo meminta pendukungnya bersikap rasional, tidak memicu perpecahan dan permusuhan kalau dia bertemu Jokowi Presiden dan tokoh politik pendukungnya.
“Jangan kita ada perpecahan dan rasa permusuhan. Jadi kalau saya ketemu nanti, tokoh-tokoh, saya ketemu Presiden Jokowi,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, Indonesia adalah negara hukum. Kalau delik hukum sudah diupayakan, seluruh Rakyat Indonesia harus mematuhi sistem hukum itu.
Mantan calon presiden itu lalu berupaya meyakinkan para pendukungnya, kalau dia tidak akan berhenti berjuang untuk kepentingan rakyat.
“Kita hidup dalam negara hukum, jadi kalau delik hukum sudah kita upayakan, kita harus bisa ikut sistem hukum itu. Tapi percayalah saya tidak akan berhenti berjuang untuk kepentingan rakyat. Percaya sama saya,” tegasnya.
Seperti diketahui, kedua tokoh nasional (Jokowi dan Prabowo) belum pernah bertemu lagi pascapelaksanaan Pilpres 2019.
Rekonsiliasi pun menjadi istilah yang umum didengar masyarakat sesudah Mahkamah Konstitusi menolak seluruh dalil permohonan sengketa Pilpres Prabowo-Sandiaga Uno.(rid)