Diam-diam PDI Perjuangan mulai menyiapkan strategi politik untuk menghadapi pasangan Rasiyo-Dhimam Abror di Pilwali Surabaya. Salah satunya, dengan membentuk tim pemenangan hingga di tingkat kelurahan.
Didik Prasetyono, Juru Bicara Tim Sukses Pasangan Risma-Wisnu, mengatakan tim yang dibentuk akan diberinama Guraklih (gugus penggerak pemilih). Tim ini akan jadi ujung tombak pemenangan dan bekerja secara aktif mensosialisasikan program Risma-Wisnu.
“Salah satunya melatih 50 ribu Guraklih. Itu adalah tim ujung tombak PDIP yang bekerja mensosialisasikan secara aktif program kampanye. Guraklih tersebar di lima ribu TPS yang masing-masing 10 orang per TPS,”ujar Didik prasetyono pada suarasurabaya.net, Jumat 14 Agustus 2015 .
Selain membentuk tim pemenangan, PDIP juga tengah menerjunkan tim surveyor professional untuk mengetahui elektabilitas Risma-Wisnu pasca munculnya lawan Rasiyo-Dhimam Abror. Survey yang sudah dimulai sejak kemarin itu akan diketahui hasilnya pada 28 Agustus nanti.
“Survei ini untuk mengetahui pola prilaku kekuatan dan kelemahan lawan (Rasiyo-Dhimam Abror, red). Dari survei itu akan diketahui basis-basis mana saja yang dikuasai lawan,” kata dia.
Didik menambahkan, survei itu dilakukan dengan detil hingga sampai pemetaan kelompok pemilih. Mulai dari kelompok umur, pekerjaan, sosial, penghasilan dan teritorial. Hal ini dilakukan, kata Didik, karena PDIP memandang figur lawannya tidak main-main.
“Karena karakter pribadi pak Rasiyo dan mas Dhimam itu karakter pribadi yang penuh potensi. Partai pengusungnya juga lumayan perolehan suaranya. Apalagi ada faktor Pakde Karwo di belakang pasangan Rasiyo-Dhimam yang merupakan Gubernur Jatim incumbent,”katanya.
PDIP Surabaya, kata Didik, tidak main-main dalam menghadapi pilwali ini. Sebab, pihaknya menilai Pilwali Surabaya akan kompetitif dengan adanya dua pasangan calon saja.
“Target kemenangan kita harus diatas dari perolehan presiden Jokowi di Surabaya kemarin, 64 persen. Bahkan, ada harapan kader-kader untuk bisa memcahkan rekor melampaui Pilwali Solo yang 93 persen. Ini sangat tergantung pada Guraklih di lapangan,” kata Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya ini. (fik)