Dua ledakan besar di kawasan industri tempat penyimpanan gas dan bahan kimia beracun di kota pelabuhan Tianjin, Tiongkok, menewaskan setidak-tidaknya 44 orang, 12 diantaranya petugas pemadam kebakaran, kata pejabat setempat pada Kamis (13/8/2015).
Antara melansir, menurut keterangan pemerintahan Tianjin, korban luka akibat kejadian itu mencapai 520 orang, lebih dari 60 diantaranya luka parah.
Sebagian besar daerah pelabuhan terbesar ke-10 di dunia itu kini hancur. Ditandai dengan peti kemas berceceran dan ratusan mobil terbakar.
“Saya sedang tidur saat jendela dan pintu tiba-tiba bergetar. Lalu kami mendengar suara ledakan,” kata Guan Xiang yang tinggal tujuh kilometer dari tempat ledakan.
Hingga kini, belum diketahui penyebab ledakan itu. Meski demikian, peristiwa serupa di kawasan industri bukanlah hal baru di Tiongkok. Pada tahun 2014 lalu, ledakan di pabrik pembuat suku cadang mobil meledak dan menewaskan sebanyak 75 orang.
Presiden Xi Jinping meminta pihak yang berwenang berupaya penuh menyelamatkan dan merawat mereka yang terluka, sekaligus memastikan keamanan warga dan hartanya.
Ledakan di Tianjin juga telah menghancurkan kaca jendela serta merobohkan sejumlah dinding pada bangunan sejauh radius dua kilometer.
Meski menderita kerusakan berat, pelabuhan Tianjin kini masih beroperasi secara normal. Pelabuhan itu merupakan pintu masuk bagi rantai industri Tiongkok bagian utara. (ant/dop/rst)