Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) minta pemerintah Jawa Timur serius membangun kerjasama penjualan gula dengan pemerintah daerah lain di Indonesia bagian timur. Keseriusan ini dibutuhkan untuk membantu menyalurkan gula asal Jawa Timur.
“Saat ini, jumlah produksi gula dari Jatim mencapai 1,25 juta ton pertahun. Padahal konsumsi untuk Jatim hanya 750 ribu ton pertahun,” kata Arum Sabil, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Jawa Timur, Senin (10/8/2015).
Dengan demikian, gula asal Jawa Timur tiap tahun mengalami surplus hingga 500 ribu ton. Surplus ini biasanya digunakan untuk memenuhi pasar di Indonesia bagian timur.
Jika kerjasama antar provinsi terjalan dengan baik, Arum yakin penyerapan tebu petani bisa dilakukan dengan baik yang ujungnya akan mampu menyejahterakan petani tebu.
Jumlah produksi gula dari Jawa Timur sendiri akan terus bertambah seiring penambahan lahan tebu dari 160 ribu hektar saat ini menjadi 215 ribu hektar.
Penambahan ini diharapkan mampu menunjang program swasembada gula sehingga Indonesia tak perlu lagi melakukan impor gula.
“Kami juga minta pemerintah benar-benar memperketat masuknya gula rafinasi dan harus dijaga agar rafinasi benar-benar diperuntukkan khusus untuk industri makanan dan minuman,” kata Arum. (fik/tok)