Koalisi Majapahit menduga kuat adanya barter politik pada kasus mundurnya bakal pasangan calon di Surabaya dan Pacitan pada periode pendaftaran 1-3 Agustus lalu.
AH Thony Ketua Tim Kerja Koalisi Majapahit mengatakan, selama ini pihaknya dihadapkan pada suatu image, seolah-olah kegagalan di Surabaya disebabkan boikot yang dilakukan Koalisi Majapahit.
“Aromanya sangat kuat sekali. Patut kita duga ada kaitannya dengan barter poltik,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (8/8/2015).
Thony menambahkan, pihaknya sempat melakukan investigasi terkait isu barter ini. “Namun sejauh ini kita belum temukan bukti pasnya,” katanya.
Sementara terkait kemungkinan partai politik anggota koalisi mengajukan bakal pasangan calon sendiri, Thony mengatakan hal itu merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Pusat masing-masing partai.
“Rekomendasi bukan di kita. Dalam konteks bersama-sama membangun koalisi untuk tingkat lokal, tidak kita kaitkan dengan hubungan struktural. Jika salah satu parpol mendapat perintah untuk mendaftarkan bakal calon, itu urusan rumah tangga partai tersebut,” katanya. (iss/dop)