Rekomendasi Bawaslu mengenai perpanjangan pendaftaran bakal calon menjadi perbincangan seru di internal Koalisi Majapahit. Meski demikian, pertemuan antara ketua partai yang tergabung dalam Koalisi Majapahit belum bisa dilakukan.
“Setelah aktivitas politik tempo hari, kami telah kembali ke kegiatan masing-masing. Tapi Kamis (6/8/2015) malam, kami langsung kontak dan menyepakati untuk membahas tujuh hal yang diagendakan secara maraton,” kata AH Thony Ketua Tim Kerja Koalisi Majapahit kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (7/8/2015).
Lima di antaranya, pertama, kedudukan hukum yang diterbitkan KPU Pusat kepada KPU Daerah. “Sempat terjadi saling silang mana yang benar karena keterbatasan informasi, belum bertemu langsung dengan KPU. Mana yang lebih tinggi dengan Peraturan KPU,” katanya.
Kedua, terkait surat Koalisi Majapahit yang sempat dikirim pada 27 Juli lalu, tapi sampai sekarang belum ada jawaban.
“Ketiga, pelaksanaan teknis, manakala terjadi seperti kemarin yang dilakukan PAN dan Demokrat, supaya tidak terjadi kesalahpahaman antar pihak. Koalisi Majapahit tidak terlibat, kewenangan partai masing-masing,” ujarnya.
Keempat, menyiapkan kelengkapan dokumen apabila DPP Koalisi Majapahit mengeluarkan satu rekomendasi bakal pasangan calon.
Kelima, mempersiapkan penjelasan ke publik, apabila rekomendasi bakal calon tidak turun, seperti kemarin. “Koordinasi tujuh partai agak susah. Lalu, dimungkinkannya ada suatu birorasi politik di internal partai masing-masing, kepentingan-kepentingan dan kondisi di internal, jadi pertimbangan,” ujar Thony.
“Kalau ada tanda-tanda konstelasi dan konspirasi politik beberapa partai, seperti kemarin, kita akan diam,” ujarnya.
Terkait tidak dipublikasikannya hasil tes bakal calon yang akan diusung Koalisi Majapahit, seperti yang diminta Dhimam Abror Djuraid, Thony mengatakan, hal itu karena pihaknya tidak ingin kelemahan calon yang kita usung akan diketahui oleh lawan.
“Pertimbangannya kan tidak hanya hasil tes pengetahuan, tapi juga jaringan, capital social di masyarakat, pemahaman sistem pemilu yang sekarang, dan kesiapan dana calon tersebut,” katanya.(iss/ipg)