Senin, 25 November 2024

MEA Sudah Dekat, Hentikan Kegaduhan Politik

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Ilustrasi

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata, akhir tahun 2015 ini. Namun kegaduhan politik di Indonesia masih saja terjadi, seperti misalnya persoalan calon tunggal yang terjadi di beberapa kota pada pilkada serentak.

Rudi Purwono Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya mengatakan, jika kegaduhan politik masih mendominasi di Indonesia, bukan tidak mungkin negeri ini akan kalah bersaing dengan negara-negara lain saat MEA berlangsung.

“Kebuntuan politik di pilkada contohnya, akan menghambat keputusan-keputusan strategis yang berkaitan dengan perekonomian di setiap daerah. Kebuntuan ini akan menghambat investasi atau produksi yang sudah dirancang sebelumnya,” kata dia kepada suarasurabaya.net, Jumat (7/8/2015).

Menurut Rudi, permasalahan-permasalahan politik adalah sebuah pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan. Sebab, masalah ekonomi yang tidak bagus di Indonesia saat ini juga harus segera diatasi untuk menghadapi datangnya MEA.

“Kebuntuan ini harus dilakukan terobosan, agar kepemimpinan daerah itu terpilih secara cepat. Sehingga persoalan ekonomi yang berdampak kepada masyarakat bisa segera terselesaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Zaki Ketua Komisi Perkebunan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menuturkan sudah saatnya Indonesia sadar untuk bisa mengurangi kegaduhan politik. Sebab, Indonesia saat ini harus fokus mempersiapkan diri untuk siap bersaing pada MEA mendatang.

“Saya sejak awal mengatakan bangsa ini secara ekonomi sangat terpuruk. Karena energi bangsa ini habis di bidang politik. Untuk menghadapi MEA ini sudah saatnya kita mengurangi untuk bicara politik. Tapi kita bicara bagaimana untuk menata perekonomian indonesia. Saat ini arah perekonomian kita mau kemana saja tidak jelas kok,” ujarnya. (dop/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs