Harga minyak dunia naik moderat pada Rabu (5/8/2015) pagi, menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut, karena para pedagang menunggu data penting tentang pasokan minyak dan tingkat pekerjaan AS.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, naik 57 sen menjadi ditutup pada 45,74 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman September bertambah 47 sen menjadi 49,99 dolar AS per barel di perdagangan London.
Tim Evans, analis di Citi Futures, mengaitkan kenaikan itu dengan perburuan harga murah mengingat tingkat harga yang rendah, sebagian juga dipicu oleh reli di pasar saham Tiongkok.
Namun, para analis terus memperingatkan bahwa harga minyak tetap rentan akibat kelebihan pasokan dan pertumbuhan permintaan yang tidak pasti.
“Semua elemen bearish terus berada di tempat di sini,” kata John Kilduff, mitra pendiri Again Capital seperti dilansir Antara.
Kilduff mengatakan laporan pasokan minyak bumi Departemen Energi AS pada Rabu bisa memicu penjualan tambahan jika data menunjukkan penggunaan bensin di Amerika Serikat melemah.
Para pedagang juga sedang menunggu laporan pekerjaan AS untuk Juli pada Jumat (7/8/2015), yang bisa mengangkat dolar jika pedagang menyimpulkan Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunganya lebih cepat. Sebuah greenback yang kuat meredam pembelian minyak mentah di luar AS karena minyak dihargakan dalam dolar.
“Pasar pasti telah sangat sensitif terhadap dolar,” Kilduff mengatakan. Jika laporan pekerjaan kuat, kata dia, “Saya perkirakan dolar akan reli, yang akan mendorong harga komoditas turun.”(ant/iss)