Rabu, 27 November 2024

BPBD Malang Mulai Distribusikan Air ke Lokasi Kekeringan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Antara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang mulai mendistribusikan air bersih tiga kali sehari dengan tangki berkapasitas 5.000 liter ke lokasi kekeringan di Dusun Blandit, Desa Wonorejo.

“Permintaan distribusi air bersih ke Wonorejo, Kecamatan Singosari, ini sudah dilakukan sejak kemarin (Selasa, 4/8/2015) oleh Mumuk Hadi Martono Camat Singosari untuk memenuhi kebutuhan warganya yang kekurangan air. Setiap hari kami distribusikan sebanyak tiga kali masing-masing berkapasitas 5.000 liter atau 15 ribu liter setiap hari,” kata Hafie Lutfi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang di Malang, Rabu (5/8/2015).

Sebenarnya, kata Hafie, permintaan distribusi air bersih ke Dusun Blandit tersebut sejak Senin (3/8/2015) malam, namun karena sudah larut distribusi air baru bisa dilakukan pada pagi hari (Selasa, 4/8/2015). Dari delapan kecamatan yang rawan kekeringan di Kabupaten Malang, baru Kecamatan Singosari yang mengajukan permintaan distribusi air bersih.

Ia mengemukakan BPBD juga telah membuka posko kekeringan, dimana warga maupun aparat desa dan kecamatan bisa melaporkan kondisi di wilayah masing-masing, bahkan bisa langsung meminta distribusi air bersih ke lokasi kekeringan tersebut.

BPBD, lanjutnya, juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti PDAM, Cipta Karya dan PMI untuk membantu distribusi air bersih ke lokasi kekeringan. “Mudah-mudahan saja kecamatan yang selama ini rentan, bahkan langganan kekurangan air bersih, pada tahun ini tidak lagi, sehingga tidak perlu distribusi air bersih tambahan,” ujarnya.

Kedelapan kecamatan yang rentan terhadap kekeringan tersebut, selain Singosari, di antaranya adalah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Pagak, Lawang, Sumberpucung, Donomulyo, dan Jabung.

“Kami akan terus memantau kondisi di lapangan agar kami segera bisa melakukan penanganan dengan melakukan distribusi air bersih agar warga tidak sampai antre panjang, bahkan berebut karena takut tidak kebagian,” ujarnya.

Sebelum ada distribusi air bersih dari BPBD, warga Dusun Blandit yang berjumlah 246 kepala keluarga (KK) itu hanya mengandalkan air tandon yang ada di wilayah itu, namun semakin lama antreannya semakin panjang dan air tandon juga menipis, sehingga camat setempat labngsung minta pasokan air bersih ke BPBD.

Untuk melakukan distribusi lanjutan, BPBD masih terus memantau kondisi dan kebutuhan warga di daerah itu. Jika warga masih kekurangan air bersih, akan dipasok lagi sesuai kebutuhan, sebab dusun tersebut setiap tahun selalu menjadi langganan kekeringan ketika musim kemarau.

Sedangkan dua dari delapan kecamatan yang selalu menjadi langganan kekurangan air bersih, yakni Kalipare dan Pagak sudah mendapatkan bantuan untuk membangun sumur bor dan tandon berkapasitas cukup besar dari CSR perusahaan rokok.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
27o
Kurs