Sabtu, 23 November 2024

Muktamar NU Dikhawatirkan Berakhir Ricuh

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Prof Rochmat Wahab, Ketua Wilayah NU DI Yogyakarta. Foto: Jose suarasurabaya

Peserta Muktamar ke-33 NU dari beberapa daerah mengkhawatirkan Muktamar NU di Jombang berakhir ricuh, setidaknya mengecewakan.

Pelaksanaan Muktamar NU di Jombang ini dinilai tidak transparan, penuh dengan rekayasa untuk memenangkan seseorang dengan mengalahkan orang lain.

Prof Rochmat Wahab, Ketua Wilayah NU DI Yogyakarta, merupakan salah seorang yang mengkhawatir hal itu.

Meskipun Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini tidak tidak ingin kericuhan menjadi penutup muktamar. “Apalagi sampai muncul PBNU tandingan, sangat memalukan,” katanya.

Rochmad, meragukan apakah Muktamar NU ini bisa berakhir Rabu (5/8/2015), mengingat banyak agenda penting yang belum diselesaikan.

Antara lain pandangan umum laporan pertanggungjawaban Ketum PBNU 2010-2015, rapat pleno komisi, pemilihan calon Rais A`am dan pemilihan calon ketua umum Tanfidiyah.

Kata Rochmat, beberapa daerah masih akan mempersoalkan LPJ Ketum PBNU, tanpa disertai pandangan umum, yang diduga sengaja dihilangkan. Pemimpin sidang waktu itu Mashudi Suhud, Sekjen PBNU, seharusnya tahu kalau beroganisasi seperti ini tidak benar.

LPJ baru bisa dikatakan benar, diterima atau tidak kalau sudah melalui pandangan umum.

“Teman-teman yang menginginkan NU menjadi organisasi yang benar, akan mempersoalkan pada rapat pleno nanti,” kata Guru Besar UNY itu di Jombang, Rabu (5/8/2015) dini hari.

Saifullah Yusuf, Ketua Pelaksana Daerah, berharap Muktamar NU di Jombang, dapat selesai tepat waktu tanpa menyisakan masalah.

“Berat dan biayanya terlalu mahal kalau sampai ditunda,” ujar Gus Ipul.(jos/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs