Komisi Rekomendasi Desak Parpol Selamatkan Demokrasi

Sidang Komisi rekomendasi yang digelar di arena Muktamar NU menghasilkan rekomendasi bagi seluruh partai politik guna menjadi alat strategis untuk menyelamatkan demokrasi.

Alissa Qothrunnada Munawwaroh, atau biasa disapa Alissa Wahid, anggota komisi rekomendasi mengatakan, partai politik saat ini telah gagal mengawal demokrasi karena minimnya kader terbaik yang mereka hasilkan.

“Di berbagai daerah parpol kesulitan untuk mencarikan kader terbaiknya guna menjadi bupati/walikota ataupun gubernur,” kata putri sulung Gus Dur ini, Selasa (4/8/2015).

Ia menambahkan, jika penataan parpol berjalan dengan baik, maka demokrasi Indonesia juga akan menggairahkan. Karenanya perbaikan sistem pengkaderan dan sistem transparansi serta akuntabilitas keuangan parpol juga harus segera diperbaiki.

Selain membahas mengenai peran partai politik, komisi rekomendasi juga akan membahas masalah lainnya mulai ke-NU-an, keumatan, kebangsaan serta isu-isu internasional.

Sementara itu muktamar sendiri hari ini telah memasuki hari ke empat, berbagai sidang komisi termasuk juga sidang bahsul masail akan dibahas di hari ke empat hari ini.

Sedangkan untuk hari ketiga kemarin, muktamar juga telah menyelesaikan laporan pertanggung jawaban pengurus lama. Dalam LKPJ kali ini, seluruh muktamirin secara aklamasi juga telah menerima LKPJ 25 halaman yang kemarin malam dibacakan langsung oleh KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU. (fik/rst)