ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyatakan produksi lapangan Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, normal kembali sekitar 80 ribu barel/hari, setelah sempat dihentikan akibat amuk massa tenaga kerja Blok Cepu.
“Produksi minyak Blok Cepu sekarang ini sudah normal kembali sekitar 80 ribu barel/hari,” kata Erwin Maryoto Vice President Public and Government EMCL di Bojonegoro seperti dilansir Antara.
Namun, menurut dia, pekerjaan proyek engineering procurement construction (EPC) I, di Kecamatan Gayam, masih belum normal.
“Tapi sebagian karyawan EMCL dan PT Tripatra sudah bekerja kembali,” jelasnya.
Sebelum itu, ia melakukan pertemuan tertutup dengan Suyoto Bupati Bojonegoro dengan jajarannya, yang juga dihadiri Mulyawan Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas dan Hariyanto Dirjen Migas Kementerian ESDM.
Ikut dalam pertemuan AKBP Hendri Fiuser Kapolres Bojonegoro, Heru Chaerudin Kepala Kejaksaan Negeri dan perwakilan PT Tripatra-Samsung, Jakarta dan Forum Pimpinan Masyarakat Gayam dan jajaran DPRD.
Usai pertemuan tertutup, Suyoto Bupati Bojonegoro menjelaskan tidak ada sarana produksi vital di proyek minyak Blok Cepu yang rusak, akibat amuk massa tenaga kerja minyak Blok Cepu, Sabtu (1/8/2015).
“Situasi bisa terkendali kurang dari 24 jam,” ucapnya.
Oleh karena itu, menurut dia, disepakati dalam pertemuan bahwa pekerjaan proyek minyak Blok Cepu, yang terganggu karena ribuan tenaga kerja diliburkan, bisa berjalan kembali dalam dua pekan.
Selain itu, ia juga mendesak PT Tripatra-Samsung, melakukan berbagai pembenahan, terutama menyangkut keluhan gaji tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja (PHK), selain juga pencairan anggaran pekerjaan proyek sub kontraktornya yang ditunda.
“Banyak informasi yang saya terima banyak tenaga kerja lokal yang di PHK, tapi masuk tenaga kerja dari luar,” ujarnya.
Amuk massa ribuan tenaga kerja proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, mengakibatkan gedung perkantoran PT Tripatra-Samsung, rusak. Selain itu, massa juga merusak sejumlah mobil, dan peralatan kantor.
EMCL menghentikan produksi dua lapangan minyak Blok Cepu, yang kapasitasnya sekitar 50 ribu barel/hari, karena berdekatan dengan lokasi amuk massa. Sedangkan satu lapangan minyak masih berproduksi 30 ribu barel/hari, karena lokasinya berjauhan dengan amuk massa. (ant/dwi)