Dhimam Abror Djuraid calon walikota Surabaya mengaku sempat bingung ketika mengetahui calon wakil walikota pasangannya Haries Purwoko tak kunjung kembali ke ruangan pendaftaran di KPU Surabaya, Senin (3/8/2015) sore.
“Kita duduk bersebelahan. Tiba-tiba dia pergi, bilang ke teman-teman wartawan, pingin keluar dulu,” kata Abror kepada Radio Suara Surabaya, Senin malam.
Abror menambahkan, karena tak kunjung kembali, dirinya mulai panik dan berusaha menelepon Haries Purwoko yang juga Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Surabaya dan Soekarwo Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur .
“Saat itu kami dikelilingi puluhan wartawan. Saya sedang fokus melihat ke depan, menandatangani berkas. Setelah lama tidak muncul, saya telepon Pakde (Soekarwo–Red). Pakde bilang, Mas saya perlu bicara dengan Anda,” ujarnya.
Menjelang Maghrib, saat sedang break dan menunaikan ibadah shalat, dirinya mendengar dari wartawan kalau Haries mundur dari pencalonan.
“Pak Haries menelepon saya, memberitahu tidak bisa melanjutkan karena beberapa alasan pribadi, salah satunya tidak adanya restu dari ibunya,” kata Abror.(iss/ipg)