Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan, Wonokromo, Surabaya, Kamis (30/7/2015) sekitar pukul 07.00 WIB mendapatkan teror.
Laksamana Pertama TNI Dr. IDG Nalendra DI SpB, SPBKTV, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RSAL dr. Ramelan membenarkan adanya teror yang dikirim ke rumah sakit tersebut.
Dia mengatakan, ancaman tersebut diterima pihak rumah sakit melalui mesin faksimili (faks). Pihak rumah sakit mengetahui hal tersebut setelah kantor administrasi beroperasi.
“Memang benar ada, faks baru kita terima tadi pukul 07.00 Wib,” kata Laksamana Pertama TNI Dr. IDG Nalendra DI SpB, SPBKTV Karumkit kepada wartawan, Kamis (30/7/2015).
Dia menambahkan, setelah mendapatkan informasi ancaman melalui faks, pihak rumah sakit langsung melakukan koordinasi dengan kepolisian. Serta menghubungi Pangarmatim, untuk minta petunjuknya mengenai tindak lanjut ancaman teror tersebut.
Kemudian, dilakukan cek lokasi yang dilakukan anggota Kopaska (Komando Pasukan Katak) yang merupakan pasukan elit yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Dengan melakukan penyisiran di tiap sudut rumah sakit, dengan menggunakan metal detector alat pendeteksi benda mencurigakan.
“Penyisiran di kesatuan (TNI Angkatan Laut) kita ini dinamakan real lepas dalam latihan, dan seperti latihan yang sesungguhnya. Tidak ditemukan mengenai benda yang mencurigakan,” ujar dia.
Jenderal bintang satu itu menjelaskan, saat dalam real lepas latihan ini, pihak rumah sakit mengumumkan melalui pengeras suara. Bahwa akan ada penyisiran dari tim penjinak bom yang dilakukan Kopaska dalam rangka simulasi penanganan sabotase teror.
“Hal itu dilakukan, agar tidak mengganggu kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit. Sehingga semua pasien dalam keadaan tetap berada di ruang pasien,” ujar dia. (bry/wak)