Senin, 25 November 2024

Tiga Pelaku Curanmor Ditembak Mati, Polisi: Bawa Celurit dan Nopolnya Ditutupi

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, saat menggelar konferensi pers pada Minggu (14/7/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Tiga pelaku curanmor yang ditembak mati oleh jajaran Polrestabes Surabaya termasuk komplotan antar kota yang terkenal sadis. Ini disampaikan AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, saat menggelar konferensi pers pada Minggu (14/7/2019).

Saat beraksi, ketiganya membawa senjata tajam seperti pisau penghabisan dan celurit. Mereka tidak segan melakukan kekerasan pada korbannya. Terutama saat aksinya, tepergok oleh korban atau pemilik motor.

Seperti yang dialami Ainun Nufus (25) yang tinggal di sebuah kost di Jalan Jojoran 1, Surabaya. Dia memergoki para pelaku tengah menjarah beberapa kendaraan motor termasuk miliknya. Melihat itu, pelaku langsung menodongkan clurit ke leher korban dan mengancamnya untuk tidak teriak.


Senjata tajam yang dibawa tersangka. Foto: Anggi suarasurabaya.net

“Itu kejadiannya dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka berhasil membawa 2 sepeda motor, sedangkan 1 motor mogok jadi tidak diambil. Pelakunya dari luar kota semua, dan satu kecamatan di wilayah Jember,” kata Sudamiran, Minggu (14/7/2019).

Tidak hanya terhadap korban, ketiga pelaku ini juga berani menodongkan senjatanya ke petugas kepolisian. Ini terjadi saat polisi melakukan penghadangan di Jalan Dharmahusada Indah, Surabaya pada Sabtu (13/7/2019) sekitar pukul 09.00 WIB. Para pelaku nekat menyerang petugas dengan pisau penghabisan.

Polisi pun terpaksa melakukan tindakan tegas terukur kepada ketiga pelaku. Tembakan itu mengenai dada pelaku, yang selanjutnya oleh polisi dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, ketiganya meninggal dunia saat berada di perjalanan.

“Dalam aksinya, ketiga pelaku ini mengunakan sarana mobil dengan modus menutupi nopolnya agar sulit teridentifikasi. Mereka seringkali menyasar tempat kos-kosan dan mengincar sepeda motor yang terparkir di halaman,” kata dia.


Kendaraan bermotor yang dicuri tersangka. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, celurit, pemotong gembok, kunci T, beberapa kunci kecil, gunting, 2 unit motor, 1 unit mobi dan lain-lain. Sedangkan hasil penyelidikan, mereka diidentifikasi telah beraksi di Surabaya selama 2 bulan dengan 7 TKP.

“Sebelumnya kami sudah melakukan penyelidikan terhadap mereka. Pelaku ini sering pindah-pindah, tiba-tiba ada di Lumajang. Tidak berhenti, kami terus buntuti mulai kemarin untuk bisa tertangkap tangan. Baru kemarin kita dapat memergoki 3 pelaku ini berada di Surabaya,” kata dia.

Sudamiran mengungkapkan, kejahatan jalanan di Surabaya ini masih marak terjadi. Selama bulan Juli ini, setidaknya ada sekitar 5 pelaku curanmor yang telah dilakukan tindakan tegas terukur oleh polisi di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.

Selain 5 pelaku itu, Sudamiran mengaku masih ada beberapa DPO lainnya yang belum tertangkap. Mereka teridentifikasi sebagai komplotan antar kota dengan menyasar sepeda motor dan kos-kosan di Surabaya. Dia menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan segan menindak tegas para pelaku kejahatan apabila masih nekat beraksi di Surabaya.

“Pelaku di Surabaya banyak dari kelompok kecil, dari luar kota, dan Surabaya sendiri. Masih marak kejadian ini, tapi kami tidak lelah untuk terus menerus melakukan penindakan. Pak Kapolrestabes telah mencanangkan preventif, patroli skala besar, razia ,dan bagian penindakan,” pungkasnya. (ang/iss)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
32o
Kurs