Soekarwo Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur membenarkan adanya wacana untuk kerjasama politik antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat guna mensukseskan pemilihan kepala daerah yang bercalon tunggal yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, dan Pacitan.
“Demokrat dan PDIP memang saling ketemu, tapi apa benar perkara itu (kerjasama politik), pasti semua memang berkeinginan,” kata Soekarwo, ketika ditemui usai menghadiri pelantikan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, Rabu (29/7/2015).
Saat ini muncul wacana untuk barter politik demi memuluskan langkah calon kepala daerah di tiga daerah. Barter politik ini karena calon tunggal yang maju di Surabaya dan Blitar adalah calon dari PDI Perjuangan. Sedangkan calon tunggal di Pacitan berasal dari Partai Demokrat.
Barter akan dilakukan dimana Partai Demokrat akan memajukan salah satu pasangan calon di Surabaya dan Blitar, sedangkan PDI Perjuangan juga akan memajukan calon di Pacitan.
Dengan barter ini, maka calon tunggal di pilkada tiga daerah itu bisa disiasati sehingga tidak perlu ditunda hingga tahun 2017.
“Tapi semua masih akan dikonsultasikan dengan Ketua Umum (Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum DPP Demokrat). Tapi memang ada keinginan seperti itu,” kata dia.
Pakde Karwo sendiri mengaku telah beberapa kali bertemu dengan Wisnu Sakti Buana, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya sekaligus calon wakil walikota Surabaya. “Dengan Pak Wisnu, saya dekat, bahkan mulai dulu saya sering ke rumah Pak Tjip (Sutjipto, orang tua Wisnu),” ujarnya.
Sementara itu sumber suarasurabaya.net, menyebut barter politik di Surabaya akan dilakukan dengan cara Partai Demokrat bergabung dengan koalisi antara PKB (5 kursi), Hanura (3 kursi) dan PPP (1 kursi) yang saat ini memang masih kekurangan satu kursi untuk mengusung calonnya sendiri.
Dengan masuknya Demokrat yang di Surabaya memiliki enam kursi maka satu calon bisa dimajukan sehingga pilkada Surabaya akan memiliki dua pasang calon. Koalisi antara PKB, Hanura, PPP dan Demokrat ini akan mengusung Syamsul Arifin (dari PKB) yang berpasangan dengan Warsito (dari Hanura).
Bahkan, menurut sumber itu, akhir pekan kemarin, Soekarwo sempat menggelar pertemuan tertutup dengan calon yang akan diusung dan beberapa petinggi partai di Grahadi untuk membicarakan skenario tersebut.
Terpisah, Sri Untari, Sekretaris DPD PDI Perjuangan juga tak menampik adanya wacana ini. “Saya kira kerjasama politik seperti ini sah-sah saja. Pilkada itu amanah dari Undang-undang sehingga tugas partai politik memang mensukseskannya,” kata dia.
Yang pasti, PDI Perjuangan yakin tiga daerah yang saat ini masih memiliki calon tunggal segera mendapatkan calon penantang sehingga pilkada tak sampai ditunda pada tahun 2017.
“Kalaupun kerjasama politik tidak bisa dilakukan, kami berharap Presiden segera mengeluarkan perpu yang bisa dijadikan acuan sehingga tak sampai ada penundaan pilkada,” kata dia. (fik/rst)