Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memprediksi kekeringan yang melanda Jawa Timur akan berlangsung panjang. Bahkan kekeringan kali ini akan lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Perkiraan BMKG, hari tampa hujan yang sudah berlangsung sejak Juni akan terus terjadi hingga November,” kata Sudharmawan, Kepala BPBD Jawa Timur ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Rabu (29/7/2015).
Padahal, selama dua tahun terakhir, hari tanpa hujan hanya berlangsung sekitar empat bulan. Namun tahun ini akan lebih panjang dan mencapai minimal enam bulan.
Jumlah desa terdampak diperkirakan juga akan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk saat ini saja, jumlah desa terdampak mencapai 541 desa yang tersebar di 196 Kecamatan. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring tak kunjung datangnya musim penghujan.
Sedangkan untuk tahun 2014, jumlah Desa terdampak kekeringan mencapai 624 Desa yang tersebar di 179 Kecamatan. Sementara untuk tahun 2013, jumlah Desa terdampak sebanyak 948 Desa yang tersebar di 228 Kecamatan.
Untuk membantu mengurangi kekeringan, BPBD saat ini telah menyebarkan 110 unit jet pump, serta melakukan normalisasi 229 pipa saluran air.
“Kami juga telah memiliki 197 embung, 21 sumur bor, serta 2.451 tandon dan membantu 24.794 jirigen air,” kata Sudharmawan.
Tiap sepekan sekali, BPBD Jawa Timur juga memberikan bantuan tiga tangki air yang diterjunkan di masing-masing desa yang mengalami kekeringan.
SK Gubernur tentang tanggap darurat bencana kekeringan juga telah ditandantangani Gubernur Jawa Timur dan berlaku untuk seluruh daerah di Jawa Timur. Dengan SK ini, artinya seluruh potensi kebencanaan untuk saat ini difokuskan guna membantu bencana kekeringan. (fik/rst)