Per 28 Juli 2015, BPBD mencatat sebanyak 193 desa di 24 kabupaten/kota se-Jawa Timur sudah mengalami kekeringan.
Sementara, jumlah desa di Jawa Timur yang berpotensi akan mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun ini mencapai 541 desa.
Sudarmawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan, daerah yang menjadi fokus BPBD adalah Pulau Madura, Matraman (Bojonegoro, Ngawi, Trenggalek) dan Tapal Kuda (Probolinggo).
“Daerah lain juga tetap jadi fokus kami. Terlebih secara legalitas formal, Gubernur sudah menetapkan keadaan darurat bencana kekeringan yang berlaku bulan Juli sampai Oktober,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (29/7/2015).
Sudarmawan menambahkan, saat ini pihaknya telah mempersiapkan penanganan jangka pendek, menengah dan panjang untuk menghadapi kekeringan di Jatim.
“Kami update dengan BPBD kabupaten/kota tiap hari Jumat. Kami juga telah mempersiapkan sarana prasarana untuk droping air seperti tandon, jeriken, jaringan perpipaan dan membangun 200 embung geomembran. Anggarannya juga sudah siap,” katanya.
Sementara untuk mengantisipasi dampak sosial dari bencana kekeringan, BPBD telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian. “Kami arahkan petani agar mengubah pola tanam,” katanya.(iss/ipg)