Tim robotika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yakni Penship meraih prestasi “Compact Design Award” dalam “RoboBoat” di Virginia, Amerika Serikat, sedangkan tim robotika lainnya yakni Eros meraih prestasi “empat besar” dalam “RoboCup” di Hefei, Tiongkok.
“Kami senang bisa mewakili Indonesia untuk bertanding dengan peserta RoboBoat (kompetisi kapal cepat tak berawak) dari 15 negara pada 6-12 Juli 2015, apalagi hasilnya mendaoat runner up kedua (empat besar),” kata Rakhmat Faizal Ajie, anggota Tim Penship, didampingi lima rekannya di Laboratorium Robotika PENS, Selasa (28/7/2015).
Dalam ajang tahunan kedelapan yang baru diikuti PENS itu, Ajie selaku “divisi electronic hardware” berangkat ke Negeri Paman Sam bersama Ahmad Zurkoni (divisi programmer hardware), Moch. Ardhy Windhy (divisi image processing), Zakky (divisi desain mekanik), M. Sholahuddin Al Ayyubi dan Irwan Privasa Baraputra (divisi mekanik).
Meski berangkat dengan keterbatasan pada 4 Juli 2015, namun tim yang dibimbing oleh Iwan Kurnianto Wibowo S.ST. MT itu berhasil menduduki peringkat ke-8 dunia sekaligus menyabet penghargaan “Compact Design Award”, karena bentuknya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kapal-kapal tim lainnya.
“Begitu pertama kali datang, robot kapal Penship sudah banyak diapresiasi peserta lain, bahkan saat robot beraksi di dalam air pun banyak yang tertarik untuk melihat secara langsung, karena itu kami akan mengembangkan untuk kompetisi pada masa mendatang,” kata mahasiswa semester 4 PENS itu, sebagaimana dilansir Antara.
Senada dengan itu, Iwan Kurnianto dosen pembimbing menjelaskan robot kapal PENS sudah tiga kali menjadi juara pertama dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Indonesia (KKCTBI), namun baru pertama kalinya mengikuti ajang pada tingkat internasional.
“Dalam kategori lomba wajib di Virginia itu, Penship sebenarnya meraih nilai tertinggi dalam kecepatan yang mencapai 7 detik dalam jarak 15 meter, berat kapal yang sangat ringan 7,8 kilogram, dan daya dorong kapal 12,6 Lbs,” kata dosen Program Studi Teknik Komputer PENS itu.
Namun, dalam kategori lomba menyelesaikan misi atau melintasi rintangan, tim PENS hanya mampu melewati dua dari lima misi yang dilombakan, sehingga nilai yang diraih pun kalah daripada tim lain, apalagi saat diskusi juga tidak mendapatkan poin, sehingga tim PENS hanya meraih “Compact Design Award” dalam ajang itu.
Misi pertama yang berhasil dilalui oleh tim PENShip ini adalah “speed test” (uji kecepatan), lalu misi kedua yang berhasil dilalui pula adalah misi untuk menghindari rintangan yang ditata secara acak atau yang dikenal dengan misi obstancles, namun robot harus terhenti pada misi ketiga yakni Automated Docking (uji kemampuan mendeteksi gambar sasaran).
“Anggaran sebagian besar didukung oleh PENS, karena Kemenristekdikti belum memberi perhatian, namun saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan PT Garuda Indonesia dan PT Pertamina yang telah mendukung keberangkatan tim kami,” kataDr Ir Zainal Arief MT Direktur PENS.
Sementara itu, tim robotika lainnya yakni Eros meraih prestasi “empat besar” (runner up kedua) dalam “RoboCup” atau kompetisi Humanoid (robot setengah manusia yang bisa main bola) di Hefei, Tiongkok pada 14-23 Juli 2015 yang diikuti 16 tim, padahal pendaftar ada 24 tim dari 24 negara, namun sebagian mundur.
“Kami membawa empat robot dengan satu diantaranya merupakan kiper, namun kami mengalami banyak kendala tak terduga, karena lapangan lebih besar daripada lapangan dalam kontes robot Humanoid pada tingkat nasional, apalagi bola juga lebih besar dan lapangan memiliki rumput sintesis,” kata ketua tim Eros, Dimas Pristovani, didampingi lima rekannya.
Namun, pengalaman baru dalam kompetisi di Tiongkok itu akan menjadi pelajaran penting untuk kompetisi Humanoid pada skala internasional pada tahun mendatang. “Kami akan melakukan perbaikan sensor dan kaki robot, insya-Allah tahun depan bisa lebih baik,” kata Ahmad Subhan dosen pembimbing Tim Eros PENS.(ant/iss/ipg)