Antisipasi dampak letusan Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi berharap Pemerintah Pusat segera mempercepat pembangunan jalur kereta api double track dari Surabaya ke Banyuwangi. Percepatan pembangunan jalur kereta, diharapkan menjadi solusi sering terhentinya jalur udara akibat letusan Raung.
“Kita berharap letusan Raung tidak terlalu lama, tapi kita sudah punya skenario dan mendesak pusat segera merealisasikan double track,” kata Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi ketika ditemui usai mengikuti halal bihalal bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kantor Gubernur Jl. Pahlawan, Surabaya, Kamis (23/7/2015).
Menurut Anas, jika double track sudah tersambung, maka perjalanan kereta api dari Surabaya ke Banyuwangi akan lebih cepat karena kereta tidak perlu lagi menunggu persimpangan. Bahkan jalur kereta dari Surabaya ke Banyuwangi yang biasanya mencapai lima jam akan menjadi dua hingga tiga jam saja.
Sementara itu terkait letusan Raung, Pemerintah Banyuwangi melihat dampaknya belum sampai mengganggu perekonomian masyarakat. Sektor wisata di Banyuwangi juga belum terganggu karena debu Raung tak sampai menutup kawasan Banyuwangi.
“Yang terganggu kan hanya penerbangannya, kalau di Banyuwangi masih aman. Bahkan lebaran lalu objek wisata pulau merah masih ramai dan antrean hingga tiga kilometer,” kata dia.
Sektor yang mulai terganggu, kata Anas hanya di sektor investasi karena banyak investor yang terpaksa menunda kedatangan ke Banyuwangi akibat letusan Raung.
“Kerugian belum ada yang ada hanya penjadwalan ulang investasi, misalnya akan survei lokasi tapi ditunda dulu sampai Raung mereda,” ujarnya. (fik/ipg)