Novak Djokovic mengaku tak terbayangkan bisa memegang trofi Wimbledon untuk kelima kalinya setelah menyelamatkan dua match point melawan juara Wimbledon delapan kali Roger Federer dalam final yang berakhir sampai Senin (15/7/2019) dini hari tadi.
Petenis Serbia berusia 32 tahun yang dua kali berturut-turut menjuarai Wimbledon itu berhasil melewati duel epik, final paling lama dan final pertama yang ditentukan oleh set tie-break.
Djokovic yang kalah catatan rekor dari lawannya yang berusia 37 tahun itu akhirnya menang 7-6 (7/5), 1-6, 7-6 (7/4), 4-6, 13-12 (7/3) dalam tempo 4 jam 57 menit.
“Sangat sulit dipercaya bisa bangkit setelah menghadapi dua match poin dan aneh sampai harus memainkan tie-break hingga 12-12,” kata dia seperti dikutip AFP.
Djokovic memuji petenis Swiss yang menjadi lawannya itu.
“Saya kira jika pertandingan ini bukan final yang paling menarik maka pertandingan ini sudah pasti merupakan dua atau tiga teratas dalam karir saya melawan salah satu pemain terbesar sepanjang masa, Roger, yang saya hormati,” kata Djokovic, seperti dilansir Antara.
“Sayang pada pertandingan seperti ini harus ada orang yang kalah.”
Djokovic yang menyamai rekor legenda Swedia Bjorn Borg mengangkat trofi Wimbledon lima kali mengaku menjadi juara selalu menjadi impiannya sejak kecil.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada orang tua saya atas segalanya,” ujarnya.
Federer yang kecewa karena gagal menjadi juara Grand Slam tertua dan juara Wimbledon kesembilannya, melucu tentang dia menjadi bagian dari final yang epik ini.
Dia juga pernah melewati pertandingan final terlama saat menyerah kepada Rafael Nadal pada 2008.
“Saya akan berusaha melupakannya tetapi ini pertandingan terbesar. Saya senang pada penampilan saya, selamat Novak, yang tadi itu memang gila,” kata dia seperti dikutip AFP.
Federer berharap menjadi contoh untuk orang-orang seusianya. “Saya berharap saya memberi orang-orang berusia 37 tahun perasaan bahwa ini belum berakhir, saya merasa baik-baik saja,” kata dia. (ant/dwi)