Sabtu, 23 November 2024

Tremor Menurun, Abu Vulkanik Raung Bergantung Arah Angin

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Abu vulkanik. Foto: Ilustrasi

Tremor Gunung Raung mengalami tren penurunan, namun masih terjadi fluktuasi sejak Kamis (16/7/2015) pagi diperkirakan hingga malam nanti.

Sementara, berdasarkan pantauan tim pengawas di Pos Pantau Kawah Ijen, abu vulkanik Gunung Raung masih mengarah ke barat laut, yaitu ke daerah Bondowoso hingga ke Surabaya.

Hendra Gunawan Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG dari Pos Pantau Tenggara Gunung Raung mengatakan, getaran (tremor) masih terus terjadi. “Meski selama ini mengalami tren menurun, tapi ada fluktuasi, meningkat sedikit,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis sore.

Meski demikian, getaran tersebut harus tetap dipantau. Oleh sebab itulah, kata Hendra, pihaknya akan tetap mengawasi kecenderungan tremor Raung satu hingga dua hari ke depan, apakah cenderung naik atau turun.

Fluktuasi getaran, kata Hendra, juga pernah terjadi pada tanggal 9 hingga 10 Juli 2015 lalu. “Ada fluktuasi getaran selama satu setengah hari. Tren saat itu memang menurun, tapi fluktuasi terjadi satu setengah hari,” katanya.

Sedangkan mengenai pergerakan abu vulkanik, Hendra membenarkan bahwa abu vulkanik masih mengarah ke barat laut. “Berdasarkan visual pengamatan kami dari pos tenggara kurang begitu jelas. Namun dari hasil rekaman kamera cctv kami dari puncak kawah ijen masih cenderung ke barat, ke barat laut,” katanya.

Siang ini, kata Hendra, situasi di pos pantau bersih dari abu dan tidak terdengar suara gemuruh. Ini menurutnya, karena pengaruh arah angin. Sementara ini, kata Hendra, arah angin memang ke arah barat dan barat laut, yaitu ke arah Bondowoso.

“Sehingga masyarakat di sana terkena abu, juga mendengar suara gemuruh,” ujarnya.

Karena itu juga, Hendra menganggap wajar pergerakan abu vulkanik sampai ke Surabaya sehingga menyebabkan Bandara Juanda ditutup. (den/wak)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs