Puncak arus mudik tertinggi di jembatan tol Suramadu terjadi pada H-2 lebaran, Rabu (15/7/2015) mencapai 86.300 kendaraan.
Raddy Lukman GM Jasa Marga Surabaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, jumlah itu terdiri dari 63.300 kendaraan roda dua dan 23 ribu kendaraan roda empat atau lebih.
“Kalau untuk Suramadu memang puncak arus mudik diprediksi pada H-2 dan H-1. Tapi H-1 jumlahnya akan lebih berkurang dibandingkan H-2,” kata dia.
Namun, kata Raddy, lain halnya dengan arus mudik dari gerbang Surabaya menuju Madura, puncaknya diprediksi terjadi pada Kamis (16/7/2015). Jumlahnya bisa naik sekitar 160 persen dari kondisi normal.
Dengan diberlakukannya tarif gratis bagi kendaraan roda dua pada lebaran ini, kata Raddy, dinilai cukup efektif untuk atasi antrean.” Dengan penggratisan itu, yang biasanya menjelang lebaran roda dua antre panjang sekarang tidak terpantau lagi,” ujar dia.
Sementara itu untuk tol yang berada di bawah naungan Jasa Marga lainnya seperti tol Surabaya-Gempol, lanjut dia, jumlahnya tidak naik signifikan. Mulai H-7 lebaran, jumlahnya hanya naik sekitar 14 persen dari kondisi normal. Tapi tidak sampai terjadi antrean panjang.
“Biasanya di tol Surabaya-Gempol akan terjadi kenaikan cukup tinggi pada hari H lebaran. Itupun karena arus mudik lokal warga Surabaya ke arah Malang. Puncak arus mudik itu hanya terjadi selama 2 jam saja setelah itu normal kembali,” katanya.
Jika memang nantinya ada lonjakan pemudik, kata dia, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyiapkan petugas tol tambahan. Petugas tambahan ini standby 24 jam dan bertujuan untuk mempercepat transaksi. (dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
