Jamaah An-Nadzir yang berdomisili di Kabupaten Gowa, Bone dan Palopo menggelar shalat Idul Fitri bersama di lapangan kawasan perkebunan sawit Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
“Pergerakan memasuki 1 Syawal itu sudah dimulai sejak pukul 15.00 Wita Rabu (16/7) menurut pertimbangan kami. Jadi, pagi ini kami sudah melaksanakan shalat Id,” kata Ustadz Lukman Khatib shalat Id jamaah An-Nadzir di Makassar, Kamis (16/7/2015) seperti dilansir Antara.
Menurut dia, penetapan 1 syawal itu dengan melihat tanda-tanda alam dan beberapa pertimbangan lainnya berdasarkan kitab suci Alquran dan sunnah Rasulullah SAW.
Berdasarkan hal itu, dia bersama jamaahnya melakukan shalat jamaah di lapangan kawasan perkebunan sawit di Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Sementara dalam khotbahnya, Lukman menjelaskan makna dari takwa yakni kondisi yang taat dan patuh dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya.
“Dengan begitu, diri akan senantiasa terpelihara dan dapat kembali suci seperti bayi yang baru lahir,” katanya.
Dia mengatakan, kalau selama ini menjelang lebaran hanya berkutat dengan ramuan atau bumbu dapur untuk konsumsi rumah tangga, maka yang terpenting adalah menyiapkan makanan spiritual dengan menangkal hawa nafsu sebagai terapinya.
Menurut dia, hawa nafsu selalu menjawab bahwa engkau adalah engkau dan aku adalah aku. Karena itu, perlu terus menjaga dan memelihara nafsunya (ruhnya) agar senantiasa dalam kesucian.
“Puasa adalah salah satu upaya latihannya untuk dapat menjadi beriman dan bertakwa. Namun fenomena di lapangan terjadi pemanasan global, kerusakan lingkungan dan sebagainya itu karena mengikuti hawa nafsu,” katanya.
Selain itu, puasa juga memupuk solidaritas sosial dan belajar memahami kesulitan orang lain.
Pelaksanaan shalat Id jamaah An-Nadzir berlangsung tertib dan lancar. Sementara petugas keamanan hanya tampak berjaga-jaga dari kejauhan. (ant/dwi)