Menjelang lebaran selalu muncul pengemis yang tiba-tiba mangkal di berbagai tempat strategis, baik di jalur protokol maupun di pusat pertokoan maupun swalayan wilayah Kabupaten Lumajang. Padahal sebelumnya kehadiran pengemis-pengemis ini tidak pernah dijumpai sebanyak ini.
Dari pantauan Sentral FM, Jumat (10/7/2015), di sejumlah pertokoan di pusat kota, tepatnya di Jl. PB Sudirman terpantau mangkal sejumlah pengemis di lokasi yang berbeda. Mereka tersebar mangkal di depan-depan toko, baik busana maupun makanan dan minuman yang banyak berjajar di jalur tengah kota.
Dengan berbekal sebuah kotak dan kaleng bekas, mereka meminta-minta pada para pelanggan toko yang hilir mudik masuk dan keluar pertokoan maupun swalayan di sana. Usia pengemis ini, ada yang terbilang renta, ada pula yang membawa bocah yang usianya belum genap 10 tahun.
Satu diantaranya bocah berinisial MD. Dia membawa sebuah kaleng sebagai tempat mengumpulkan uang dari hasil mengemis. Ia bersama seorang perempuan yang diakui sebagai neneknya, meminta-minta di depan sebuah toko roti kenamaan di Jl. PB Sudirman. Pelanggan toko yang baru datang pun disodorkannya kaleng sembari tangannya diulurkan.
Ketika ditanyakan kenapa mengemis, bocah ini pun, mengaku membantu neneknya mencari penghasilan, karena orangtuanya merantau ke luar Pulau dan tidak pernah kembali. “Bapak dan Ibu saya pergi ke Kalimantan, sampai saat ini tidak pernah pulang. Saya di rumah sama bersama Mbah saja,” kata MD polos.
Tidak hanya MD, masih banyak pengemis lainnya yang mangkal di berbagai titik Kota. Diantaranya di depan swalayan di Jl. Kapten Suwandak dan Jl. Brigjend Slamet Riyadi sampai di sekitaran Pasar Baru Lumajang.
Terkait banyaknya pengemis yang berdatangan mangkal di kawasan Kota menjelang lebaran, Asat Malik Bupati Lumajang mengatakan, jika pengemis menjelang lebaran ini memang ada dan jumlahnya relatif banyak. “Tapi nanti akan terus kita tertibkan. Apalagi, pengemis ini ada yang datang dari jauh,” kata Bupati Lumajang. (her/wak)
NOW ON AIR SSFM 100
