Senin, 25 November 2024

PGN Bangun Pipa 72 KM di Jatim

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Seorang petugas berada di antara instalasi pipa gas di Stasiun Offtake Perusahaan Gas Negara (PGN) Kalisogo, Porong, Sidoarjo. Foto: Antara

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tengah membangun pipa distribusi gas bumi sepanjang 72 kilometer di Jawa Timur.

Heri Yusup Sekretaris Perusahaan PGN di Jakarta, Selasa (7/7/2015) mengatakan, pembangunan pipa baru itu akan menambah pipa eksisting PGN di wilayah Jawa Timur yang kini sepanjang 829 km.

“Sementara, di seluruh Indonesia, PGN telah membangun pipa sepanjang lebih dari 6.100 kilometer atau 70 persen dari pipa hilir gas bumi,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Menurut dia, pembangunan pipa baru di Jawa Timur sepanjang 72 km itu terdiri dari tiga jalur jaringan distribusi gas bumi.

Ketiga jalur itu adalah Kejayan-Purwosari (15 km) di Area Pasuruan, Kalisogo-Waru (30 km) di Area Sidoarjo, dan Jetis-Ploso (27 km) di Area Sidoarjo.

Pada akhir Juni 2015, pencapaian pekerjaan fisik pipanisasi Kejayan-Purwosasi sudah mencapai 86 persen.

Pipa distribusi berkapasitas lima juta kaki kubik per hari (MMSCFD) itu akan melayani pelanggan di sisi selatan Kabupaten Pasuruan.

“Diharapkan dengan sistem pioneering ini dapat membuka peluang ekonomi baru di wilayah Pasuruan,” kata Heri.

Sedangkan, untuk Jalur Jetis-Ploso, pencapaian pekerjaan sampai dengan akhir Juni sebesar 37 persen.

“Jalur ini nantinya siap untuk melayani kebutuhan industri seperti pakan, food beverage, keramik, dan kawasan industri baru,” kata Heri.

Adapun pipanisasi Kalisogo-Waru difungsikan meningkatkan kehandalan jaringan dan keselamatan.

Ke depan, pembangunan jaringan pipa juga dilengkapi fasilitas offtake station di Pasuruan untuk semakin meningkatkan kehandalan jaringan di Jawa Timur.

Saat ini, PGN Regional Distribution II (Jawa Timur-Jawa Tengah) telah melayani sembilan kawasan industri dengan jumlah pelanggan industri sebanyak 118.

“Diharapkan, dengan selesainya pembangunan infrastruktur gas bumi baru, maka kawasan-kawasan industri baru akan tumbuh,” katanya.

Menurut Heri, konsumsi gas bumi untuk sembilan kawasan tersebut mencapai 28 MMSCFD dengan efisiensi biaya energi Rp2,06 triliun per tahun dibandingan penggunaan solar.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
34o
Kurs