Jumat, 1 November 2024

Pelajaran Krisis Yunani Terkait MEA 2015 bagi Indonesia

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Ilustrasi. Foto: www.greekcrisis.net

Krisis yang terjadi di Yunani sudah semestinya dijadikan pelajaran bagi Indonesia. Apalagi, di akhir tahun 2015 Indonesia tergabung dalam pasar bersama ASEAN atau MEA.

Dari kasus Yunani ini, harusnya Indonesia mulai sekarang bisa melihat ternyata pasar bersama ASEAN itu di satu sisi menyediakan peluang, namun di satu sisi juga bisa menyediakan volatilitas.

“Walaupun tingkat integrasi kita belum sejauh Uni Eropa, tetapi kemudian pengalaman Uni Eropa ini setidaknya cukup membuka mata kita. Bahwa kemudian integrasi di satu sisi jika tidak diimbangi dengan kemampuan mengelola, atau manajemen ekonomi domestik yang bagus, bukan tidak mungkin menjadikan pengalaman Yunani akan berulang di pasar bersama asean ini,” ujar Djoko Susanto pakar ekonomi internasional Universitas Airlangga Surabaya kepada suarasurabaya.net, Senin (6/7/2015).

Walaupun, lanjut Djoko, pasar bersama ASEAN ini masih dalam tingkat yang lebih riil. Ini karena kerjasama di ASEAN memang baru barang dan jasa.

“Mungkin nanti kerjasama finansial juga terjadi di MEA ini. Jadi, pengembangan kapasitas nasional yang kuat itu penting. Tidak mungkin kita menggantungkan sepenuhnya dengan dinamika kawasan,” terang dia.

Menurutnya, ketergantungan terhadap dinamika kawasan Uni Eropa terbukti menjadi pil pahit bagi Yunani. Hal ini yang harus dihindari oleh Indonesia dalam menghadapi pasar bersama ASEAN akhir tahun ini.

“Dalam kasus Yunani terbukti bahwa bukan malah memperbaiki, namun malah memperburuk. Kata “No” menunjukkan bahwa jika tidak hati-hati, integrasi regional ini bisa memancing gelombang emosi dari masyarakat seperti yang terjadi di Yunani,” pungkasnya. (dop/ipg)

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs