Maroef Syamsuddin Presiden Direktur PT Freeport Indonesia mengatakan, Freeport akan melakukan kajian dalam merumuskan kerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT Pindad (Persero).
“Kami dalam rangka sekarang merumuskan bentuk kerja samanya karena ada spesifikasi-spesifikasi teknis yang harus kita bahas bersama,” katanya usai Rapat Dengar Pendapat yang tertutup antara Komisi VII DPR RI dan PT Freeport Indonesia yang membahas perpanjangan kontrak karya dan pembangunan smelter dalam negeri, Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (6/7/2015) seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kerja sama dengan BUMN sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo. Lagipula, PT Pindad juga dapat menghasilkan sesuatu yang bisa dibutuhkan untuk operasi tambang seperti bahan peledak atau alat-alat berat dan ringan.
“Itu kan termasuk dalam local content (komponen dalam negeri) ya, kami commit (berkomitmen) untuk local content antara lain Pindad,” ujarnya.
Ia mengatakan kerja sama dengan BUMN akan mendorong perekonomian bangsa.
“Karena itu juga dengan kita bisa memberikan kerja sama dengan BUMN kan juga menjamin, ada multiplier effectnya, tenaga kerja dan sebagainya,” tuturnya.
Menurutnya, BUMN juga memiliki kemampuan dalam menyediakan kebutuhan barang-barang yang diperlukan dalam operasi tambang. “BUMN harus kita tantang sehingga insinyur-insinyur kita juga harus tertantang untuk ke situ ya,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Freeport sudah menyampaikan komitmen untuk investasi sebesar 18 miliar dolar AS yang 2,5 miliar dolar AS di antaranya untuk pembangunan smelter.
“Jadi baru saja Presiden menerima kehadiran chairman dari PTFI Pak Jim Moffett. Pada intinya, Pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan, salah satunya PT Freeport Indonesia meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri atau local content. (ant/wak/ipg)