Senin, 25 November 2024

Idul Fitri Tahun Ini Berpotensi Beda

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi

Nadlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah mengisyaratkan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, berpotensi jatuh di hari yang berbeda, meskipun awal puasanya bersamaan.

Jauh-jauh hari, Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1436 H jatuh pada Jumat 17 Juli 2015.

Namun, berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah PBNU, posisi hilal 29 Ramadhan 1436 H, yang bertepatan dengan 16 Juli 2015, berada pada ketinggian 03 derajat 01 menit 58,9 detik.

Jarak busur 05 derajat 43 menit, 58 detik dan umur hilal 09 jam, 26 menit 47,5 detik.

Apabila hilal dapat dilihat, PBNU akan mengumumkan awal syawal jatuh pada hari jumat 17 juli 2015.

Sebaliknya apabila tidak terlihat, maka PBNU akan menyempurnakan puasa Ramadhan menjadi 30 hari.

Muhammadiyah dalam menetapkan awal puasa maupun Idul Fitri dan Dzulhijjah, berdasarkan hisab atau kalender.

Sedangkan, NU menggunakan metode hisab dan rukyat. NU bependapat hisab bersifat prediktif.

Kesahihannya harus diuji dengan observasi hilal di lapangan atau rukyatul hilal bilfili.

Sebab itu, NU akan mengabarkan kepastian Idul Fitri, setelah menerima hasil rukyatul.

KH A Ghazali Masruri, Ketua Lajnah Falikiyah PBNU, mengatakan, proses penentuan itu didasarkan pada ajaran Rasulullah yang menjadi komitmen PBNU untuk melaksanakan kesepakan ijtimak Komisi Fatwa MUI dan Ormas Islam se-Indonesia Tahun 2003.

“Kesepakan itu yakni penentuan awal Ramadhan, syawal dan dzulhijjah didasarkan pada metode rukyat dan hisab,” kata ahli Falak NU kepada suarasurabaya.net di Jakarta, Minggu (5/7/2015).

Sementara, Lukman Hakim Syaifudin, menteri Agama berharap tidak ada perbedaan dalam penentuan Idul Fitri.

Tapi, kalau perbedaan itu tidak bisa dihindari, Menag mengajak umat Islam menyikapinya dengan lapang dada. “Perbedaan harus dilihat sebagai rahmat,” kata Menag.(jos/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs