Proses evakuasi Budiawan (21 tahun), mahasiswa asal Bogor yang tersesat di puncak Gunung Semeru dan ditemukan terjatuh di jurang Blank 75, terpaksa ditunda hingga Sabtu (4/7/2015).
Hingga Jumat (3/7/2015) malam, upaya untuk membawa turun Budiawan yang beberapa bagian tubuhnya mengalami patah tulang masih terkendala medan.
“Medan di lokasi yang berbatasan dengan tebing dan jurang itu sangat berat. Medannya membahayakan dan situasi gelap juga menjadi kendala dalam proses evakuasinya,” kata Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada Sentral FM.
Selain itu, suhu di puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga sangat ekstrem. “Suhunya mencapai minus 10 derajat celcius. Dalam kondisi itu, tim advance juga harus berhitung dengan kondisi kestabilan personil saat membawa turun korban,” katanya.
Sementara Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang mengatakan, tim dan korban terpaksa menginap di jurang Blank 75 semalaman dan melanjutkan evakuasi pagi tadi.
“Untuk membantu proses evakuasi korban pendaki yang terluka berat ini, kami mengerahkan 20 Tim SAR dengan dibantu BASARNAS. Informasinya, TNBTS juga telah mengerahkan bantuan 10 tenaga porter dari Desa Ranu Pane, Kecamatan Senduro yang telah berangkat menuju ke lokasi,” katanya.
Dalam upaya evakuasi ini dilakukan penjemputan dari dua arah. Tim SAR telah berangkat menuju ke lokasi penjemputan di jurang Blank 75 pagi tadi melalui Tawon Songo.
Sebelumnya diberitakan, Budiawan sebelumnya dilaporkan terserat saat melakukan pendakian bersama dua temannya, Nofriani Samara Palumbun (21 tahun) dan Tria Oktaviani (22 tahun). Mereka melakukan pendakian sejak 29 Juni dan baru dilaporkan hilang Kamis (2/7/2015) kemarin.
Korban diinformasikan teresat saat perjalanan turun setelah melanggar larangan melakukan pendakian smapai puncak Mahameru. Dari laporan ini, Balai Besar TNBTS mengerahkan tim advance pencarian dibantu Tim SAR Kabupaten Lumajang. Budiawan ditemukan terjatuh di jurang Blank 75 dalam kondisi luka berat.(her/iss/wak)