Sabtu, 23 November 2024

Tujuh Juta Kendaraan Diprediksi Akan Padati Jalur Mudik di Jatim

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Ilustrasi

Menjelang hari raya Idul Fitri, diprediksi sebanyak tujuh juta kendaraan akan memadati jalur mudik di Jawa Timur.

Kombes Pol Iskandar Verdianto Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jatim mengatakan, dari data yang ada sebanyak 12,2 juta kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Dari jumlah kendaraan itu yang akan bergerak di jalan sekitar 70 persen.

“Jadi sekitar 7 juta kendaraan yang akan bergerak saat mudik lebaran,” kata Kombes Pol Verdianto saat perbincangan di Radio Suara Surabaya, Jumat (3/7/2015).

Dia juga menambahkan, dari data yang ada di Ditlantas Polda Jatim, puncak arus mudik dai tahun ke tahun terjadi pada H-2. Sementara untuk arus balik terjadi H+4. “Selama tiga tahun berturut-turut, data kami menyebutkan H-2 menjadi puncak mudik, dan H+4 puncak arus balik,” ujarnya.

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, kata Verdianto, pihaknya akan menyiapkan 290 pos pengamanan dan pelayanan di seluruh Jatim baik jalur utara, tengah dan selatan. Sebanyak 12.200 personel akan disebar di seluruh Jatim.

“Kami memberikan pelayanan bukan hanya soal kemacetan, tapi juga kriminalitas. Sehingga nanti juga dibackup Brimob dan Sabhara. Selain itu Jajaran Ditlantas juga akan menyebar para Pamen untuk bertugas di seluruh wilayah Jatim untuk membantu Polres,” kata dia.

Memudahkan pemantuan titik-titik kemacetan saat arus mudik dan arus balik, Ditlantas Polda Jatim akan menerjunkan sekitar 24 drone untuk memantau dari udara. “Ada 4 drone milik Ditlantas Polda Jatim dan akan dtambah 20 drone dari komunitas memantau titik-titik kemacetan,” kata Dirlantas Polda Jatim.

Verdianto juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan wasapada saat mudik lebaran. Terutama usia 15-25 tahun, untuk mentaati rambu-rambu lalulintas, dan tidak ugal-ugalan di jalan raya. “Dari data yang ada umur 15-25 tahun adalah korban kecelakaan yang dominan,” kata dia.

Selain itu, kata dia, pemudik juga diimbau saat berada di jalur-jalur kabupaten dan desa. Karena dari data tahun lalu, kecelakaan banyak terjadi justru di jalur kabupaten dan desa. “Saat lebaran kita tidak hanya melakukan pengamanan di jalur-jalur nasional, dan provinsi saja. Tapi jalur-jalur kabupaten, dan desa itu tidak kalah pentingnya,” ujarnya. (wak/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs