Sabtu, 23 November 2024
#‎NikmatnyaRamadhan

Sultan Anakku, Hadiah Sabar dan Husnudzon pada Allah

Laporan oleh Larasati Putri Ayuningtyas
Bagikan
Widya Septiandari (26) dan Sultan Muhammad Al Fatih (3,5) anaknya. Foto: Akun Facebook Widya Septiandari.

‪‬Memiliki momongan adalah impian bagi setiap pasangan suami istri. Tapi, anak adalah titipan Allah, jika Allah berkehendak maka Allah bisa memberi amanah tersebut pada pasangan yang dikehendaki, dan sebaliknya, jika Allah berkehendak, amanah itu bisa diambil kapan saja.

Widya Septiandari (26) harus kehilangan dua buah hatinya selama dua Ramadhan berturut-turut. Pertama, karena keguguran. Kedua, karena stillbirth atau bayi yang meninggal dalam kandungan. Inilah pengalaman riligius Widya di bulan Ramadhan:

“Enam bulan pertama setelah menikah (tahu 2013), Alhamdulillah saya hamil. Tapi, keguguran saat usia kandungan saya dua bulan, ” ungkap Widya lewat email [email protected].

Tiga bulan setelah mengalami keguguran, Allah kembali menitipkan anak pada rahim Widya. Kehamilan kali ini, tidak disadarinya. “Saya dan suami puasa Ramadhan satu bulan penuh. Lho, ternyata saya telat! Alhamdulillah, ini seperti kado bagi saya karena selama Ramadhan, saya selalu berdoa dengan suami, agar kami segera mendapatkan momongan lagi.”

Allah kembali menguji Widya, tiga bulan pertama dia harus bolak-balik masuk rumah sakit dan harus bedrest total. Tapi, Widya bisa melampaui cobaan itu. Sampai bulan-bulan berikutnya, semua dijalani dengan suka cita.

Masuk usia kandungan 9 bulan 10 hari, Widya mulai persiapan kelahiran. Tapi anehnya, belum ada tanda-tanda kontraksi. Dia datang ke dokter dan dokter langsung menjadwalkan operasi, karena posisi bayi yang masuk panggul tapi tidak ada kontraksi. Operasi dijadwalkan keesokan harinya. Sebelum pelaksanaan operasi, bidan melakukan pemeriksaan detak jantung bayi, ternyata detak jantung itu tidak ditemukan.

“Kami sekeluarga shock. Bayi yang ada di dalam kandungan itu ternyata meninggal. Hari kelahiran yang harusnya jadi hari bahagia, justru berubah jadi duka besar bagi keluarga kami, ” tulis Widya.

Operasi caesar tetap dilakukan, tapi tanpa suara tangisan bayi. Widya stress, trauma, marah dan kecewa. Perasaan itu terus berlangsung sampai satu tahun dia kehilangan bayi perempuannya yang diberi nama Yasmin.

Untuk menenangkan diri, Widya dan suami hijrah ke Bali. Baru empat bulan di Bali, sudah masuk bulan Ramadhan. Seperti tahun sebelumnya, Widya berpuasa sebulan penuh. Dia tidak sadar kalau telat menstruasi.
“Saya langsung tes, Alhamdulillah ya Allah saya hamil!”

Selama Ramadhan, Widya memasrahkan dirinya pada Allah sambil terus berdoa, jika dia masih diberi kesempatan untuk memiliki anak, dia memohon keselamatan dan kelancaran. “Tidak hanya doa, saya juga bersedekah,” ungkapnya.

Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 155: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Allah telah memberikan kabar gembira pada keluarga Widya lewat kehadiran seorang anak. Anak laki-laki ini lahir dengan selamat dan diberi nama Sultan Muhammad Al Fatih. Kini, Sultan berumur 3,5 bulan dan tumbuh dengan sehat. Sultan lahir dengan proses operasi caesar.

Dari proses mendapatkan momongan ini, Widya belajar bahwa setiap kesabaran, ketabahan, keikhlasan dan husnudzon pada Allah, akan indah pada waktunya. Subhanallah…

Kawan, Anda memiliki pengalaman religius saat Ramadhan? Silakan kirim ke email [email protected]. (ras/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs