Sabtu, 23 November 2024
#NikmatnyaRamadhan‬

Azka, Hafiz Quran yang Lolos dari Maut Berkat Ketaqwaan dan Doa Ibu

Laporan oleh Larasati Putri Ayuningtyas
Bagikan
Ilustrasi

Arum, seorang pegawai swasta yang juga ibu dari dua orang anak tidak akan pernah melupakan Ramadhan tahun 2014 sepanjang hidupnya. Dia nyaris kehilangan Azka putra pertamanya akibat tersengat listrik.

Azka adalah anak yang cerdas dan sudah akrab dengan pendidikan agama sejak kecil. Umur empat tahun, dia sudah bisa membaca Al Quran dan menghafal doa sehari-hari. Umur 5 tahun, Azka juga sudah mulai puasa. Seperti anak-anak pada umumnya, dia awalnya tidak kuat. Tapi, sebagai orang tua Arum dan suami terus menyemangati Azka agar bisa puasa penuh.

Hari ke 21 Ramadhan, Azka yang sedang libur sekolah pergi berkunjung ke rumah nenek bersama ayahnya. Sepanjang jalan, Azka melantunkan Sholawat Nabi. Sesekali dengan bersenandung, sesekali dengan suara yang keras. Itu sudah menjadi kebiasaannya jika menempuh perjalanan jauh.

Sampai di rumah nenek, dia langsung bermain sedangkan ayah dan kakek Azka sedang membangun kandang ayam. Tidak terasa, waktu sudah masuk Dhuhur ayah Azka memanggil Azka untuk cuci kaki dan tidur. Azka langsung bergegas ke kamar mandi.

Curiga karena Azka tidak kunjung keluar dari kamar mandi, ayah menyusul Azka dan Innalillahi wainna illaihi rajiun…, Azka sudah kejang-kejang karena tersengat listrik dari pompa air.

“Astaghfirullah! ” ayah Azka spontan berteriak dan mencoba mematikan aliran listrik. Tidak tahu sudah berapa lama Azka tersengat listrik.

Pertolongan coba diberikan dengan memberikan air minum, tapi mulut Azka menolak. Kondisi otot-ototnya juga sudah tertarik dan ada luka bakar di perut dan tangan. Pukul 12.30, Azka dibawa ke rumah sakit. Perawat sempat kesulitan memasukkan infus karena Azka masih terus kejang, sampai butuh 5 orang untuk memegang kaki dan tangannya untuk diikat.

Arum sendiri baru menerima kabar tentang Azka sekitar pukul 13.00. Kaget dikabari kondisi Azka yang kritis, Arum pingsan saat di kantor. Begitu sadar, Arum langsung mengambil wudhu untuk sholat Dhuhur dan berdoa, “Ya Allah, berikanlah anak hamba kesadaran, kesembuhan dan kesehatan.”

Subhanallah, benar, Allah tidak pernah mengingkari janjinya. Seperti pada Al Quran Surat Al Baqarah 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ketaqwaan Azka dan doa Arum membawa kabar baik, Azka sadar dan Arum langsung menuju rumah sakit tempat Azka dirawat. Pukul 17.00 kondisi Azka masih lemah, bicaranyapun terbata-bata.

“Mau makan apa?,” tanya Arum.
“Nggak bu, aku mau tetep puasa,” jawab Azka.

Subhanallah, sebagai orang tua, Arum dan suami terharu, tapi Azka diberi pengertian bahwa orang sakit tidak wajib berpuasa. Akhirnya, Azka mau minum tapi tubuhnya baru bisa menerima makanan pukul 21.00.
Malamnya, Azka masih bangun untuk sahur, tapi ibunya melarang karena kondisi yang masih belum memungkinkan. Azka baru bisa berpuasa, tiga hari setelah keluar dari rumah sakit.

Alhamdulillah, tahun kemarin Azka hanya berhutang 3 hari puasa selama sakit. Lepas dari musibah, Azka justru semakin cerdas. Bahkan dia sudah menghafal Al Quran sampai Juz ke 27. Sampai saat ini, Azka tetap jadi anak yang sehat.
Alhamdulillah

Kawan, pengalaman riligius ini dikirim Arum lewat email [email protected]. Anda juga punya momen religius lainnya saat Ramadhan? Silakan berbagi dengan kami di email [email protected]. (ras/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs